-5-

2.2K 262 5
                                    

Sudah dua hari sejak Yoongi mendatangi sang ibu. Dan sejak itu pula hubungannya dengan Taehyung belum membaik. Adiknya masih marah padanya.

Seperti sekarang ini, Yoongi sedang mengobati Taehyung yang terluka di bagian lutut dan sikunya. Sepulang sekolah tadi, Taehyung membawa luka di tubuhnya. Biasanya jika Taehyung bertengkar di sekolahnya atau diganggu oleh siswa-siswa nakal, anak itu akan menceritakan semuanya pada Yoongi dengan wajah kesal. Dia bahkan selalu merayu Yoongi agar sang kakak tak memarahinya karena terluka.

Namun kali ini anak itu hanya diam. Tak mencoba mengatakan apapun pada Yoongi. Bahkan ketika Yoongi bertanya padanya, Taehyung hanya menjawab dengan singkat dan datar.

Yoongi mencoba bersabar dan menarik anak itu untuk duduk bersamanya. Dengan telaten Yoongi mengobati luka Taehyung. Dan anak itu masih diam, belum berniat membuka suara.

Taehyung tak marah karena Yoongi pergi waktu itu dan tak pulang semalaman. Dia marah karena sang kakak tak berkata jujur padanya. Taehyung paling tak suka jika dibohongi.

Dan yang membuat Taehyung semakin marah adalah sejak hari itu Yoongi bahkan tak berusaha menjelaskan apapun atau berkata jujur padanya. Yoongi hanya berusaha minta maaf tanpa pernah mencoba menjelaskan apa yang terjadi, sengaja menutupi semuanya. Padahal Taehyung hanya butuh penjelasan dan kejujuran dari Yoongi. Taehyung tahu jika sang kakak menyembunyikan banyak hal darinya.

Taehyung bukan bermaksud untuk mencampuri urusan kakaknya. Apalagi dia masih kecil dan mungkin belum mengerti masalah yang sedang dihadapi Yoongi. Hanya saja dia ingin sang kakak lebih terbuka padanya. Dia ingin Yoongi tak menutupi dan menyembunyikan semua masalahnya. Dia ingin Yoongi berhenti berpura-pura baik-baik saja di hadapannya.

Taehyung tahu jika beberapa hari ini ada yang berbeda dari Yoongi. Kakaknya menjadi lebih diam dari biasanya dan sering melamun. Taehyung juga tahu jika akhir-akhir ini Yoongi selalu terjaga setiap malam dan menyendiri, seperti sedang memikirkan masalah yang berat. 

Selama hidupnya, Yoongi sudah banyak berkorban untuk Taehyung. Dia sudah merawat dan menjaga Taehyung dengan baik. Dia selalu ada dikala Taehyung senang maupun sedih. Dia selalu setia mendengarkan segala kesedihan maupun masalah yang Taehyung alami.

Jadi wajar saja jika Taehyung juga ingin bisa melakukan itu semua pada Yoongi. Dia ingin Yoongi bercerita padanya tentang semua masalah yang sedang  dihadapi sang kakak. Dia ingin mereka saling bergantung. Bukan hanya Taehyung yang bergantung pada Yoongi. Taehyung tak ingin membuat hidup Yoongi semakin berat.

Di sisi lain, Yoongi bukannya tak ingin berkata jujur pada Taehyung. Hanya saja ini belum waktunya. Lagipula dia tak ingin adiknya terbebani dengan masalah ini, masalah pribadinya, yang tak ada sangkut pautnya dengan Taehyung sama sekali.

Selain itu, Yoongi belum siap jika Taehyung mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya. Mungkin anak itu akan kecewa jika mengetahui semua itu. Atau lebih parahnya lagi, Taehyung akan pergi darinya. Yoongi sama sekali belum sanggup hidup tanpa Taehyung.

“Kau berkelahi lagi?” tanya Yoongi lembut, mencoba mengontrol emosinya.

Yoongi paling tak suka melihat Taehyung terluka seperti ini. Jika hubungan mereka sedang baik-baik saja, dapat dipastikan Yoongi akan memarahi Taehyung habis-habisan seperti biasanya. Dan anak itu akan merayu Yoongi agar tak marah lagi.

Namun situasi kali ini berbeda. Yoongi tak mungkin memperkeruh keadaan sehingga dia mencoba bicara selembut mungkin.  

“Tidak.”

“Lalu luka ini kau dapat dari mana?” nada suaranya belum berubah.Tangannya juga masih sibuk mengoleskan obat pada luka di siku sang adik.

“Jatuh.”

Changed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang