-29-

1.6K 221 48
                                    

Seminggu telah berlalu sejak Yoongi bekerja pada Nyonya Shin. Setiap hari dia harus bertemu dengan Taehyung. Setiap hari hatinya harus merasa sakit dan sesak ketika mendapat tatapan dingin dari sang adik. Setiap hari dia harus melihat manisnya interaksi antara Taehyung dan Jungkook. Dan itu semua membuat Yoongi sadar jika Taehyung sudah menemukan kebahagiaannya bersama Jungkook sebagai keluarga barunya.

Yoongi meyakinkan dirinya lagi bahwa tujuan dia melakukan pekerjaan ini adalah untuk melindungi Jimin maupun Taehyung. Wanita itu tak akan mengganggu Jimin dan Yoongi bisa mengawasi Taehyung dari dekat sambil melakukan pekerjaannya karena Jungkook dan Taehyung sangat sering menghabiskan waktu bersama.

Namun masih ada satu pertanyaan besar di benak Yoongi, yaitu mengenai rencana terbesar yang akan dilakukan oleh Nyonya Shin. Yoongi sedikit khawatir jika wanita itu akan melukai Taehyung lagi. Meskipun wanita itu berkata jika ia hanya ingin menyingkirkan Taehyung dari keluarganya dan ingin Taehyung keluar dari rumah itu, bukan hal mustahil jika wanita itu akan melukai Taehyung lagi. Yoongi sudah terlalu hapal dengan sifat licik wanita itu.

Lusa adalah hari pemilihan untuk menentukan siapa pewaris dan pemimpin selanjutnya perusahaan keluarga Kim. Akan dilakukan pemilihan di antara dua kandidat yaitu Jungkook dan Taehyung. Karena Nyonya Shin dan Kim Sangyoon memiliki kekuasaan yang cukup setara, maka dari itu sang penerus perusahaan mereka nantinya ditentukan dari pemilihan itu.

Yoongi tak terlalu paham dengan acara pemilihan itu. Namun satu hal yang ia yakini adalah Nyonya Shin sudah merencanakan sesuatu untuk membuat Taehyung kalah dari pemilihan itu.

"Hyung, kau sudah menyiapkan diri untuk acara pemilihan itu?" tanya Jungkook pada sang kakak yang sekarang sedang duduk di kursi penumpang di sebelahnya.

Yoongi hanya mendengar obrolan mereka dari kursi kemudi sambil fokus ke arah jalanan. Setelah seminggu bekerja disana, Taehyung dan Jungkook tak menemukan sesuatu yang aneh, jadi mereka sudah tak terlalu mempermasalahkan kehadiran Yoongi. Mereka berdua hanya akan menganggap Yoongi sebagai seorang supir dan mengabaikan fakta jika mereka saling mengenal. Meskipun rasa tak nyaman sering muncul.

"Entahlah, Kook. Kau tahu sendiri 'kan jika aku tak pernah tertarik pada perusahaan. Kau lah yang lebih cocok memenangkan itu. Kau jauh lebih berpengalaman dan mengenal segalanya" jawab Taehyung malas.

"Tapi Appa menginginkan dirimu untuk menjadi pewaris semua itu" ucap Jungkook lirih, membuat Taehyung menolehkan kepalanya pada sang adik.

"Haruskah aku tak datang besok dan mengundurkan diri?" tanya Taehyung tiba-tiba.

"Kau gila, Hyung?! Kau ingin mengacaukan semuanya dan membuat Appa semakin tak suka padaku?!" pekik Jungkook kesal karena ide bodoh Hyung – nya.

"Tak usah berteriak, Kook!" tegur Taehyung sebal. "Lalu aku harus bagaimana, huh? Aku sungguh tak ingin ikut campur dalam urusan bisnis atau apapun itu yang berhubungan dengan perusahaan" lanjutnya malas. "Bagaimana jika ternyata aku yang menang? Halmoni pasti akan marah dan semakin tak suka padaku. Bahkan mungkin kau juga akan kena marah."

"Tapi jika aku yang menang maka Appa juga akan semakin tak suka padaku" sahut Jungkook lirih, kemudian menghembuskan napas kasar.

"Kenapa kita terlahir di tengah-tengah kerumitan seperti ini, Hyung. Aku sungguh ingin keluarga kita damai" lanjutnya lemah.

"Entahlah, Kook. Aku juga tak pernah membayangkan hidupku akan serumit ini. Dulu hidupku sangat bahagia dan tanpa masalah meskipun Min – Appa bukanlah orang kaya. Aku tak menyangka jika kehidupanku yang dulu hanya bertahan untuk sementara. Dan sekarang Appa hanya memikirkan tentang harta dan kekuasaan itu. Aku hanya ingin bisa hidup bahagia bersama Appa dan kalian, tanpa memikirkan semua itu" jawab Taehyung pelan.

Changed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang