-25-

1.6K 227 38
                                    

Sebuah mobil memasuki kawasan rumah elit. Para penjaga secara otomatis bergegas membukakan gerbang agar mobil itu bisa memasuki halaman ketika mereka ketahui jika majikan mereka lah yang datang.

Malam sudah semakin larut dan sang pemilik rumah baru saja pulang dari kantornya. Ini terbilang cukup jarang karena bahkan hampir setiap hari si pemilik rumah, Kim Sangyoon, pulang dari kantornya ketika malam mulai berganti dengan pagi.

Sangyoon keluar dari mobil dan melangkah memasuki rumah. Pemandangan yang pertama kali dia lihat di ruang tengah adalah kedua putranya yang sedang terlelap disana.

Taehyung berbaring di sofa ruang tamu. Sedangkan Jungkook berbaring di lantai berkarpet dengan segala peralatan game miliknya yang berserakan. Bahkan layar televisi di sana masih menampilkan video game yang tadi sempat dimainkan oleh anak itu. Namun karena rasa kantuk yang tak tertahankan, anak itu berakhir tertidur di sana tanpa sadar.

Setelah sarapan, yang lebih tepat disebut makan siang karena mereka melakukannya pukul 11 siang, mereka berdua tak melakukan apapun. Taehyung hanya bermain ponsel sambil berbaring di sofa. Sedangkan Jungkook setia menemani sang kakak.

Sebenarnya Taehyung ingin sekali pergi dari sana agar tak terus-terusan berdua dengan sang adik. Namun Jungkook berkali-kali melarangnya untuk pergi. Bahkan ke toilet pun Jungkook dengan setia mengantar, menemani, dan menunggunya hingga selesai.

Taehyung ingin menolak, namun ada sesuatu dari dalam dirinya yang menginginkan kebersamaan bersama Jungkook. Sejak dulu hubungan mereka tak pernah membaik. Dan itu semua karena Taehyung yang selalu menghindar dari Jungkook.

Mungkin ini adalah saat dimana Taehyung ingin memperbaiki hubungannya dengan sang adik. Mungkin Taehyung memang perlu berhenti bersikap egois. Karena bukan hanya dirinya yang terluka. Jungkook pun selama ini juga terluka, hanya saja anak itu tak pernah mengeluh dan selalu menyembunyikan lukanya dibalik senyum ceria yang sangat palsu.

Taehyung hanya tak tega melihat Jungkook terus-menerus hidup dalam kesepian. Bagaimanapun juga Jungkook adalah orang pertama yang bisa menerima kehadirannya di keluarga Kim selain ayahnya sendiri. Dan semua yang terjadi sama sekali bukan salah anak itu. Jadi Taehyung merasa tak perlu menghindar dari anak itu lagi. Sekarang justru ada perasaan ingin melindungi. Perasaan seorang kakak kepada sang adik.

Sangyoon melangkah mendekati kedua putranya. Seorang pelayan mengikutinya di belakang dan mengambil alih tas kerja milik tuannya.

“Kenapa mereka berdua tidur disini?” tanya Sangyoon pada pelayannya.

“Kaki Tuan Muda Taehyung terkilir, jadi tadi siang Tuan Muda Jungkook mengobatinya, Tuan” jawab si pelayan.

Sangyoon merasa terkejut dan khawatir. Kemudian segera mendekat ke arah Taehyung. Dia berjongkok dan melihat kondisi kaki si sulung. Pergelangan kaki sang putra memang tampak membiru. Kemudian dia membangunkan Taehyung dengan pelan. Tak ingin membuat sang putra terkejut.

“Taehyung – ah, bangunlah Nak. Kenapa kau tidur disini, hm? Kenapa kakimu bisa terluka seperti ini?”

Perlahan kedua mata Taehyung terbuka. Dan ketika kehadiran sang ayah yang pertama kali dilihatnya, Taehyung segera bangkit dari tidurnya. Entah mengapa rasanya sangat canggung.

Hubungannya dengan sang ayah memang semakin hari semakin renggang. Bahkan bertemu dan mengobrol saja sangat jarang. Itu semua karena Sangyoon sangat sibuk dan selalu mengurusi perusahaannya. Belum lagi hubungan Sangyoon dan Hani yang tak harmonis, membuat Sangyoon semakin malas pulang ke rumah.

Dan itu adalah salah satu hal yang Taehyung benci dari ayahnya. Bersikap sangat baik dan penuh perhatian pada dirinya, namun bersikap sebaliknya pada Jungkook dan ibunya. Taehyung tak suka itu. Taehyung tak ingin disebut sebagai perusak dan perebut kebahagiaan orang lain.

Changed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang