4

3.8K 494 66
                                    

Author POV

Jam di sekret BEM menunjukkan pukul 17.15 sore. Dan Taeil masih bersedekap di pojok lemari. Taeil masih tidur dengan lelapnya karena emang udah beberapa hari ini dia gak tidur. Hari H udah semakin dekat, dan masih banyak yang perlu diperhatikan. Ketua pelaksana sebenernya gak terlalu banyak kerja. Tapi beban pikiran dan beban tanggung jawab atas keberlangsungan acara ada di kepalanya.

Ten yang kebetulan lagi beresin sekre mau bangunin Taeil biar dia pulang dan tidur di kos aja. Tapi apa daya Ten hanya budak yang takut bangunin singa tidur.

"Aduh bang Taeil tidurnya pules banget. Ini udah jam segini padahal. Aduh gimana ya?" Ten bingung sendiri.

Lalu datanglah Yuta. Lagi naruh kabel rol pinjeman buat dijadiin cadangan di hari H.

"Sst, Yut! Bangunin bang Taeil dong! Udah maghrib nih." Seru Ten sambil berbisik. Yuta yang mendengar langsung masuk ke sekre BEM dan liat Taeil dengan posisinya yang masih anteng.

"Pules banget. Gak tega bangunin." Balas Yuta masih berbisik.

"Tapi kan udah maghrib. Suruh dia tidur di kos aja. Aku telponin si Lucas biar dia yang boncengin bang Taeil."

"Yaudah cepet telpon. Aku yang bangunin."

"Kalo udah bangun, aku ada di luar ya Yut."

Bisikan Ten dibalas anggukan kecil dari Yuta.

Dengan rasa enggan dan grogi maksimal, Yuta memberanikan diri buat goyangin pundak Taeil.

"Bang, maghrib bang. Pulang aja, tidur di kosan sana. Bang!" Yuta masih goyangin pundak Taeil.

Empunya cuma menggeliat kecil lalu berkedip menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata.

"Udah maghrib nih?" Taeil tanya ke Yuta dengan suara khas bangun tidur.

"Iya bang. Buruan pulang sana. Biar Lucas yang bawa si plankton kalo bang Taeil masih ngantuk gini."

"Emang Lucas udah kelar?"

"Katanya Ten udah."

"Lah Ten mana?" Taeil masih ucek-ucek matanya.

"Di depan. Cari sinyal. Aku duluan ya bang, ditunggu tukang sound."

"Yaudah makasih."

"Melek dulu bang, baru jalan. Ntar nabrak." Kata Yuta sambil berlalu keluar meninggalkan Taeil yang masih setengah sadar.

Gak lama setelah Yuta keluar, Taeil mendengar derap langkah kecil ke arah sekret BEM. Lalu muncullah seorang gadis berambut panjang dengan kulit putih yang manis.

"Ehm, misi kak." Sapa gadis itu.

Taeil yang masih setengah sadar ngeliat si gadis yang ada di pintu sekret.

"Kak, ini topi kak Ten tadi ketinggalan di gazebo."

"Kamu siapa?"

"Saya Gula, mabanya kak Ten dari zona dua."

"Gula pasir atau gula jawa?"

Fyi guys, Taeil masih sedikit ngigau. Jadi ngelantur gitu.

"Eh?"

"Gula batu? Gula asli? Gula aren?"

"Eh, apa sih kak?"

"Hehe manis."

Taeil makin ngelantur guys.

"Ehm, ini topi kak Ten saya taruh sini ya kak." Terdengar suara Gula mulai bergetar. Mungkin dia takut.

OSPEK [Taeil × OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang