10

3.5K 451 40
                                    

Hari-H akhirnya dateng.

Pagi itu keliatan rame. Di tiap fakultas ada ratusan maba yang udah siap buat diospek. Para maba udah ngumpul dan ngobrol sana sini buat ngomongin apa yang bakal terjadi nanti. Ada maba yang lagi ngecek kelengkapan, ada yang lagi duduk-duduk doang, ada yang sok tampan.

"ANJAY ROK ITEMKU LUNTUR!" Rengek Kinaya yang lagi nunjukin warna roknya yang harusnya item, berubah jadi biru.

"Kok bisa sih Kin? Ente apain?" Tanya Haechan.

"KEMAREN AKU CUCI BIAR GAK BAU. EH MALAH LUNTUUUUUR."

"Nyucinya pake deterjen kan? Gak pake pemutih?" Ini Jaemin yang tanya.

"YAKIN PAKE DETERJEN. ORANG AKU PAKE MEREK DHAYA."

"Terus ini nanti gimana dong? Dimarahin gak ya?" Renjun ikut panik.

"Tenang." Kata Ligia dengan tenang.

"Ha?"

"Kalo kamu dimarahin, aku yang maju." Lanjut Ligia.

"Iya deh. Semoga gak dimarahin. Hiks."

"Eh Gul, kenapa pake masker?" Tanya Mark.

Ya, Mark udah bisa ngomong bahasa Indonesia. Meski belom lancar tapi gak separah awal dateng.

"Anu, alergi debu." Jawab Gula.

"Kak Ten kok gak keliatan ya?" Tanya Mark lagi.

"Panitia semua ngumpul jadi satu."

"Oiya ya. Panitianya belom keliatan sama sekali." Gumam Renjun.

Di dalem gedung fakultas..

Semua panitia 100% siap. Mereka pake seragam khusus dan duduk melingkar buat briefing akhir. Para panitia pake pin dengan warna yang beda. Buat nunjukin kalo mereka ada di divisi yang beda. Pin merah nyala buat tim lapangan, merah marun buat perlengkapan, biru buat divisi acara, hijau buat tim medis, ungu untuk PDD, putih untuk advisor, kuning untuk sekretaris bendahara dan ketua pelaksana.

"Selamat pagi." Taeil membuka acara briefing akhir.

"Pagi ini hari H. Semua yang kita siapin dalam beberapa bulan terakhir akan kita eksekusi hari ini. Adik-adik kita udah ngumpul di depan dan siap buat kita bina. Jangan sampai ada yang luput. Kita disini sebagai kakak yang baik. Kita harus bisa membimbing dan menjaga adik-adik kita yang sedang nunggu di luar. Mereka berangkat sehat, pulang juga harus sehat." Jelas Taeil panjang lebar.

"Mari kita kerja keras. Membayar semua konsep yang kita bangun dari beberapa bulan yang lalu. Eksekusikan dengan maksimal. JANGAN ADA KELUHAN YANG KELUAR DARI MULUT KALIAN! Disiplin! Dan jangan egois. Lakukan semua job sesuai dengan divisi kalian. Jangan enggan buat bantu divisi lain. Paham?"

"PAHAM!" Jawab panitia lain serentak.

"Ada lagi yang mau disampaikan?" Tanya Taeil sambil ngeliatin panitianya satu persatu.

"Nggak bang. Kami rasa cukup." Sahut Doyoung yang dibalas anggukan dari panitia lain.

"Baik, kalau begitu mari kita serukan jargon kita. Lalu sambut adik-adik di depan sesuai dengan job kalian. Mengerti?"

Semua panitia merapat sambil mengulurkan tangan kanan mereka. Semua panitia berusaha menyatukan tangan untuk berbagi semangat.

"OSPEK FS 2018?!" Pekik Taeil.

"HOKYA HOKYAAAA!!" Balas panitia lain yang gak kalah semangat menggema ke seluruh fakultas.

Lalu mereka semua menghambur keluar fakultas bersamaan. Para maba yang awalnya ribut sendiri, jadi diem kaku ngeliatin panitia yang keluar.

OSPEK [Taeil × OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang