OSPEK [Taeil × OC]

30

Gula uring uringan.

Udah PMS, dilanda kangen, dosen baru aja nge-PHP, betenya sampe ke belahan bumi lain.

Dia cuma sibuk guling guling di kasur, diliatin sama Ligia yang lagi asik chatting sama Aa' TY.

"Gul, udahan. Aku pusing liatnya."

"Gak usah diliat." Jawabnya ketus.

Ligia balik fokus ke hapenya.

"ApHADO GWENCANAAA SAARANGHAAAGI TEMUNEEEE~" Gula mulai kesurupan arwah Taeil.

"Sana telpon kak Taeil."

"Dia tuh sibuk. Jadi lupa kalo punya aku."

"Gak mungkin lupa. Paling dia punya cewek lain."

Ucapan Ligia barusan buat Gula duduk tegak seketika.

"Hiks.. masa kak Taeil tega sih? Hiks.."

Ligia yang denger suara isakan Gula auto noleh.

"YAAMPUN GUL, AKUTU CUMA BECANDA."

Tapi telat, Gula udah terlanjur nangis.

Mau gak mau, Ligia hubungin Taeil biar bisa nenangin Gula yang lagi nangis kejer.

"Halo."

"Kak tolong, aku salah ngomong trus buat Gula nangis kejer."

"Emang kamu ngomong apa?"

"Kak Taeil punya pacar baru disana."

"Kampret."

"Sana ngomong."

Hape Ligia disodorin ke Gula yang lagi ngelap ingus.

"Siapa nih?" Tanya Gula ke hape.

"Sayang."

Mata Gula membulat.

"KAK TAEIL?!"

"Iya, ini kakak."

"HUWA KAKAK AKU KANGEN." Gula makin nangis kejer.

"Ssh, jangan nangis."

"Huhu kak, serius aku kangeeeeen."

"Kakak juga."

"Cepetan kesini dong. Ntar aku keburu gila."

"Alay." Sahut Ligia.

Gula nampol temen semoknya itu pake plushie koala.

"Yaampun sayang, kita kan baru pisah empat bulan."

"EMPAT BULAN ITU LAMA, BAMBANG!" Gula emosi.

"Bambang siapa?"

"Huhu tukang jual cilor depan gang kosan."

Taeil ngakak di seberang.

"Kakak ada kuliah sebentar lagi. Lanjut nanti ya?"

"Huhu aku masih kangen."

"Nanti kakak kirimin foto biar gak kangen."

"Ok. Selamat belajar.. umm.. hm.. umm.."

"Hm?"

"Met belajar, s-sayang."

"I love you."

Telepon ditutup.

Gula senyum lebar, girang bukan main.

Lalu dia buka hape, ada pesan masuk dari Taeil.

"

KAMPRET CAKEP BENER KAK TAEIL HUHU."

"Dasar bucin."

"MIRROR SANA!" Gula sewot.

🍭🍭🍭

Udah setahun, tapi rasanya kayak 365 hari.

Oke garing.

Taeil beneran kangen.

Sama Gula, suasana disana, gak lupa para hamba.

Kuliahnya berjalan mulus, bukan karena dia cucu presiden, tapi karena emang otaknya encer.

Perusahaan yang udah digadang-gadang bakal jadi miliknya, udah disiapin semuanya. Eyang Jae In sama Ayahnya, Moon Joon Yong diam-diam udah mempersiapkan segala sesuatu yang sekiranya bakal dibutuhin Taeil disana.

Fyi, Taeil gak bakal langsung jadi atasan. Tapi dia bakal mulai dari bawah, meski gak bawah-bawah banget.

Bekalnya belajar berbagai bahasa pas kuliah di Indo ada banyak manfaat. Investor dari berbagai negara tertarik sama Taeil, dan calon perusahaan yang bakal dipegang. Hal itu nambah nilai positif Taeil selain jenius.

Jadi kegiatan Taeil pas balik ke Korea gak cuma kuliah, tapi disambi kerja di calon perusahaan yang bakal dia pegang. Itung-itung sekalian praktek. Dia juga menyibukkan diri biar gak terlalu kangen.

Pas Taeil lagi sibuk di bilik kerjanya, dia merasa ada seseorang berdiri di belakangnya.

Pas dia noleh, ternyata..

"Ayah mau bicara." Ucap orang itu.

Ternyata sang komandan.

Taeil ngangguk, lalu ngikutin kemana Ayahnya jalan.

Tiap mereka ngelewatin karyawan, mereka auto nunduk ngasih hormat, meski Taeil masih belajar kerja disana.

Ayah Taeil masuk ke ruangan pribadinya, lalu nyuruh Taeil buat duduk di salah satu sofa di ruangan itu.

"Taeil.." Ucap Ayah Taeil setelah menyesap kopi di cangkir yang udah disediakan sekretarisnya.

Taeil noleh natap Ayahnya tanda atensinya cuma tertuju kesana.

"Sudah waktunya kamu mikir pasangan."

"Kuliah dan waktu trainingmu selesai dua tahun lagi. Dan itu bukan waktu yang lama."

Taeil masih nyimak.

"Ayah sudah siapkan calon.."

Eaaaa~
Calonnya siapa nih?

Enaknya siapa nih gengs?

Mau sad ending atau happy ending?

Ku tak menyangka, ku tak percaya :')
Muuci buat readers kesayanganQ

Dapet cinta dari tuan muda

😙