Dukk
"Akhirnya sampah-sampah itu bisa kembali ketempatnya." 2 orang siswi menendang meja yang dipenuhi sampah kertas dan plastik secara bergantian. Sedangkan si pemilik meja hanya dapat diam di kursinya.
'Hari ku akhirnya dimulai juga...'
"Ya! Kenapa diam saja?! Bersihkan sampah-sampah ini, kau tak inginkan kelas ini jadi bau sampah seperti mu?" Kedua perempuan itu tertawa puas setelah melihat korbannya mulai membersihkan sampah yang berserakan dimejanya. Namun sepertinya ujian yang ia dapatkan belum cukup sehingga tumpukan sampah baru kembali memenuhi meja siswi itu.
"Wah ini sangat cocok dengan mu Jong, kau terlihat 100 kali lebih cantik saat berdampingan dengan sampah-sampah itu." Setelah puas mengerjai Jongin, Dawon bersama dengan kedua temannya pun kembali ke kursi mereka tanpa menghentikan tawa jahat mereka.
Jongin mengambil sebuah tempat sampah dan mulai memunguti sampah yang ada di mejanya dan juga lantai.
Hari Jongin selalu dimulai dengan hal seperti ini. Jongin bahkan lupa kapan ia mulai dibully seperti ini. Yang Jongin tau hanyalah orang-orang itu tak akan berhenti membullynya dari pagi hingga sekolah berakhir. Dan itu sudah terjadi lebih dari 2 tahun.
Jongin bersyukur jika setidaknya penderitaan ini akan berakhir dalam waktu beberapa bulan lagi. Lebih tepatnya saat ia lulus sekolah nanti. Dan Jongin sudah tidak sabar menunggu saat-saat itu.
Sebelum Jongin selesai membersihkan tempatnya bel pun berbunyi dan disusul dengan datangnya guru matematika mereka.
"Cepat bersihkan mejamu Kim Jongin." Jongin kemudian menggangguk dan mempercepat gerakannya untuk mengambil sampah itu satu persatu.
Mungkin jika disekolah lain pembullyan akan ditangani oleh pihak guru maupun kepala sekolah. Namun jangan berharap banyak dengan sekolah ini. SMA ini hanyalah sebuah sekolah swasta kecil dengan jumlah murid tidak lebih dari seribu orang. SMA dengan reputasi paling buncit dibandingkan seluruh sekolah yang ada di Seoul.
Guru-guru disini bahkan tak peduli jika anak muridnya tidak mengerjakan pr dengan baik, yang mereka pikirkan hanyalah gaji dan tunjangan mereka yang selalu terlambat dibayar. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa mereka akan tutup mata soal kasus-kasus pembullyan yang ada disekolah ini.
"Baiklah, kerjakan tugas dihalaman 24 dan kumpulkan sebelum jam istirahat nanti." Tanpa banyak kata guru itu pun keluar dari kelas dan menghilang entah kemana.
Dan yah... seperti itulah rutinitas kehidupan disekolah ini.
Suasana yang berbeda tengah berlangsung disebuah ruangan besar milik tuan Kang selaku kepala sekolah SMA Dongkyu. Disana ada sekitar 4 orang siswa yang duduk dengan kepala tertunduk, sedangkan sang pelaku utama penyebab masalah tersebut malah asik bermain ponsel di tempatnya.
"Tak apa Tuan Oh, aku rasa permasalahan ini dapat selesaikan dengan jalan kekeluargaan." Ujar Kepala Sekolah itu.
"Nah, dengar bukan? Semua nya sudah selesai, kalau begitu aku akan keluar." Dengan santainya pria itu berdiri dan berjalan menuju pintu keluar di sebelah kiri ruangan. Namun belum sempat tangannya menyentuh handle pintu, sebuah suara berhasil menghentikannya.
"Kembali ke tempatmu Oh Sehun. Atau aku akan benar-benar membakar semua koleksi motor sport dan mobil-mobil mu."
"Dasar kekanakan." Meskipun begitu Sehun tetap mengikuti perkataan ayah nya. Namun ia tetap enggan untuk duduk di depan pria berusia 50an tersebut dan berakhir dengan berdiri di samping 4 siswa lainnya.
"Kepala sekolah Kang, anda seharusnya tak perlu membela Sehun. Meskipun ia anakku, tapi aku tidak pernah menyuruh anda untuk memanjakannya seperti ini. Sejujurnya aku benar-benar kecewa karena baru tahu tentang semua masalah yang pernah Sehun buat selama ini. Mengapa anda terus melindunginya?"
Kepala tuan Kang tertunduk secara perlahan. Sebenarnya ia terkejut karena kedatangan sang pemilik sekolah itu pagi ini dengan diikuti oleh beberapa siswa yang pernah bermasalah dengan Sehun di belakangnya.
"Aku mohon maaf tuan. Tapi aku tahu bahwa permasalahan diantara anak remaja adalah hal yang biasa. Dan semuanya juga sudah selesai."
"Walaupun begitu kau harusnya memberitahuku tuan Kang. Cara mu yang seperti ini membuat sifat buruk Sehun semakin menjadi."
Seorang siswa tersenyum penuh kemenangan saat mendengar penuturan tuan Oh dan sialnya Sehun sadar akan hal tersebut. Tanpa berbicara sepatah kata pun Sehun menendang wajah pria itu hingga hidungnya patah dan mengeluarkan banyak darah.
Semua orang begitu terkejut dan segera menjauhkan siswa tersebut dari Sehun. Sang kepala sekolah pun mencoba untuk menahan Sehun yang terlihat akan menendang siswa itu lagi.
"Sehun cukup! Apa kau masih waras? Mengapa kau menendang orang yang bahkan tidak mengganggu mu?!"
"Tak menggangguku? Siswa-siswa sialan ini hanya berlagak polos didepan kalian. Mereka itu sama bajingannya dengan ku! Ya Kim Taewoo! Bukankah kau pernah bilang jika kau ingin membunuhku dihadapan ayahku?! Ayo lakukan sekarang!"
Siswa bernama Taewoo tersebut hanya bisa diam. Jangankan melawan, membalas kalimat Sehun saja dia tak sanggup karena luka di hidungnya itu.
"Bawa dia ke rumah sakit sekarang juga. Dan Sehun, kau akan ku pindahkan ke sekolah lain."
"Ayah, seharusnya kau tau... jika kau lah alasan terbesar mengapa aku seperti ini." Tanpa mendengarkan balasan sang ayah, Sehun segera pergi dari ruangan tersebut.
Tbc
Note: prolog nya dulu.
Kalo banyak yang respon baru post Chap 1 nya.Plus, maaf yah karena aku kembali membuat gs. Karna aku belum dapat cerita yang pas untuk bxb. Lagian aku masih punya After You.
Mungkin setelah After You tamat, aku baru buat cerita bxb nya. Jadi buat saat ini Jongin nya aku gs in dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪Problems 1.4▪ -Hunkai- EnD ✔
Teen FictionMasalah yang hadir setelah pertemuan Jongin dan Sehun disekolah barunya. gs! Hunkai area! school life! Soon... sequel.