Tokk tokk tokk
Sehun mengetuk pintu kayu tersebut dengan tidak sabaran. Dia bahkan tidak memperdulikan jarinya yang memar karena terus mengetuk pintu dengan serampangan.
Cklek
"Ada apa?"
"Apa yang bajingan itu lakukan padamu tadi?!"
"Kau sudah melihatnya?" Balas Jongin datar yang membuat amarah Sehun kembali membuncah.
"Kenapa kau membiarkan dia mencium mu?"
"Aku tak pernah membiarkan pria itu menciumku! Mengapa semua pria menyamakan aku dengan gadis-gadis itu hah?!" Jongin hendak menutup pintu rumahnya, namun tertahan karena tangan Sehun.
"Harusnya kau melawan."
"Dia tidak sendiri, kau pikir seorang wanita bisa melawan 5 orang pria sendiri?"
"Tapi kau bisa menelponku."
"Apa kau akan langsung menjawabnya? Kau tidak menganggapku sepenting itu Sehun." Sehun mengeraskan kepalan tangannya. Jongin jelas benar. Faktanya dia memang sebajingan itu.
"Aku tak suka jika dia menyentuhmu, apalagi sampai menciummu seperti itu."
"Kau pikir aku suka? Dia sudah merebut ciuman pertamaku, Hun. Aku bahkan masih bisa merasakan bekas bibirnya." Jongin masih kesal dengan kejadian tadi. Bukan hanya tentang ciuman Chanyeol, tapi tentang ucapannya yang menyamakan Jongin dengan gadis murahan diluar sana.
"Kalau begitu biar aku yang menghapusnya." Seru Sehun terdengar posesif. Segera ia menghampiri Jongin dan membawa bibir gadis itu ke dalam miliknya.
Jongin mencoba untuk melepaskan tautan bibir Sehun dari bibirnya. Namun semuanya berakhir sia-sia karena Sehun sudah menahan kedua tangannya di belakang punggung nya.
Sehun melampiaskan semua emosi dan rasa cemburunya pada Jongin. Meskipun hubungan mereka hanya pura-pura, Sehun tetap tak rela jika Jongin disentuh oleh pria lain selain dirinya. Karena bagaimana pun juga miliknya tidak seharusnya dinikmati oleh orang lain.
Akhirnya ciuman itu pun berakhir setelah Sehun menjauhkan wajah keduanya dan memeluk Jongin erat.
"Jangan biarkan orang lain menyentuhmu seperti tadi Jong."
"Lalu, bagaimana dengan mu? Apakah kau akan tetap menyentuh wanita-wanita itu?"
"Aku--" bibir Sehun mendadak keluh. Otaknya seakan tidak dapat memproses kata apa yang akan keluar dari mulutnya. Jongin yang merasakan hal itu pun memutuskan untuk menjauhkan tubuh mereka.
"Baik, aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuhku. Pulanglah, ini sudah hampir jam 3 pagi."
"Tapi--"
Brakk
Jongin segera menutup pintu rumahnya, tak membiarkan Sehun menyelesaikan kalimatnya.
"Apa aku benar-benar mencintainya? Tapi mengapa harus seorang Kim Jongin?"
Pagi-pagi sekali Jongin dikejutkan dengan kedatangan Sehun ke rumahnya. Pria itu bilang, mulai saat ini dia akan mengantar - jemput Jongin untuk memastikan si Park itu tidak datang mengganggu lagi. Jongin tentu tidak bisa menolak karena Sehun pasti akan bersikeras untuk melakukannya.
"Saat istirahat jangan makan di kelas saja, makanlah dikantin denganku."
"Tapi aku tak nyaman makan di tempat ramai seperti itu."
"Kalau begitu kita pergi ke restauran saja."
"Aku tambah tidak suka. Sudahlah, lakukan seperti biasa saja. Tidak perlu memaksakan diri." Sehun menghela nafas berat, "Baiklah, kita akan makan dikelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
▪Problems 1.4▪ -Hunkai- EnD ✔
Teen FictionMasalah yang hadir setelah pertemuan Jongin dan Sehun disekolah barunya. gs! Hunkai area! school life! Soon... sequel.