Saat memasuki lorong kelas, Jongin merasakan tatapan-tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya. Dia pikir itu karena kejadian kemarin, namun saat ia masuk ke kelas di tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini bukan tentang dirinya, tapi tentang Sehun.
"Kau sudah lihat foto itu? Woah, Dawon benar-benar hebat. Dia begitu berani memposting fotonya dengan Sehun."
"Benar! Aku yakin mereka sudah melakukannya semalam."
"Tapi bukankah Sehun berpacaran dengan si anak aneh itu? Apa dia tidak takut jika gadis itu marah padanya?"
Meski Jongin belum melihat foto yang mereka bicarakan, namun jika foto itu sudah benar-benar membuat satu sekolah geger, itu berarti bukan hal baik untuknya.
"Hey Kim! Kau sudah lihat postingan terbaru Dawon?" Jongin saja tidak memiliki akun media sosial, bagaimana mungkin dia bisa tahu.
"Memangnya ada apa?"
"Ini, lihatlah sendiri." Gadis itu memperlihatkan foto yang terpampang di laman media sosial milik Dawon. Si dua penggosip itu sudah tertawa remeh ke arah Jongin, sementara yang ditertawakan hanya menghela nafas pelan.
Benar bukan apa yang ia pikirkan tadi? Foto itu mungkin adalah hal yang biasa untuk sebagian orang, namun tidak dengan Jongin.
Greep
"Tidak usah dilihat." Ujar seorang pria dingin. Tangannya mengambil ponsel si gadis tukang gossip lalu membantingnya pelan ke meja.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu, jadi tidak usah dipikirkan." Bisiknya sepelan mungkin sehingga hanya Jongin lah yang dapat mendengarnya. Tapi, ini tak akan wajar untuk sepasang kekasih bukan? Orang-orang pasti akan mengernyit bingung jika Jongin hanya diam saat tahu jika kekasihnya telah melakukan hal itu dengan gadis lain.
Si pria lalu menarik lengan Jongin untuk ke tempat duduk mereka. Mendudukan dirinya, lalu bermain game ponselnya santai.
Jongin menidurkan kepala diantara kedua lengannya untuk menghindari tatapan-tatapan aneh yang teman sekelasnya berikan. Apalagi setelah ia mendengar suara Dawon yang berbicara dengan Sehun. Jongin ingin menulikan telinganya saja.
"Sehun aku ingin minta maaf soal foto itu. Sebenarnya aku--"
"Tak usah minta maaf. Lakukan saja semaumu." Balas Sehun tanpa mengalihkan pandangan serta fokusnya dari game yang ia mainkan.
"Tapi aku tetap merasa sedikit tak enak, sebagai gantinya aku akan mentraktirmu nonton minggu ini."
"Tak perlu, aku sudah ada janji dengan orang lain." Dawon tersenyum sinis, "Dengan pacar nerd mu itu?"
"Bukan, dengan orang lain. Lagipula Jongin pasti akan menghabiskan waktunya dengan belajar dihari libur." Kata-kata Sehun tentu saja menyakiti hati Jongin. Tapi tenang, Jongin sudah mulai terbiasa dengan sifatnya itu.
"Ya sudah. Kalau begitu kita lanjutkan obrolan kita saat jam istirahat nanti." Ujar Dawon saat melihat seorang guru masuk ke dalam kelas. Dan setelah itu Jongin baru berani mengangkat kepalanya.
"Kau sakit?" Tanya Sehun saat melihat wajah Jongin yang sedikit memerah.
'Aku marah bodoh!'
"Tidak. Aku hanya mengantuk."
"Baiklah. Kau tidak perlu memikirkan tentang foto tadi. Aku dan Dawon hanya tidur bersama. Itu saja."
"Untuk apa aku memikirkannya? Kita kan tidak berkencan sungguhan." Sehun tersenyum bangga, "Baguslah kalau kau paham."
Dan entah mengapa disaat seperti ini Jongin mengharapkan kehadiran Taehwan.
Awalnya dengan Dawon, seminggu setelahnya Harin, lalu sebulan kemudian Sua. Entah mengapa Sehun suka sekali tidur dengan banyak wanita. Hal itu memang tidak mengganggu Jongin, namun beda halnya jika para pacar gadis-gadis itu mendatanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪Problems 1.4▪ -Hunkai- EnD ✔
Teen FictionMasalah yang hadir setelah pertemuan Jongin dan Sehun disekolah barunya. gs! Hunkai area! school life! Soon... sequel.