Lee Taehwan dan Kim Jongin

2K 301 11
                                    

Esok paginya Jongin mendapati mejanya dalam keadaan yang bersih dari sampah seperti kemarin. Namun ia tak menduga jika Dawon akan langsung menumpahkan tumpukan sampah kering ke badannya. Jongin jelas terkejut, dia pikir Dawon sudah mulai melupakannya.

"Upss... itu untuk yang kemarin Jong. Karena kedatangan Sehun aku sampai lupa menyapamu. Dan ini, untuk hari ini." Dawon menyiram sebotol air tepat diatas kepala Jongin. Perempuan itu pun tertawa puas bersama kedua temannya, namun mereka tak sadar jika Sehun sudah berdiri di belakang mereka.

"Ada apa ini? Kenapa banyak sampah disini?"

"Ah...Sehun ini, hanya rutinitas kami berdua. Yah kan Jong?" Dawon mengisyaratkan Jongin untuk mengangguk lewat tatapan matanya.

"Karena disini kotor kau bisa duduk di tempat ku Hun." Ucap Dawon tanpa malu. Perempuan itu bahkan mengapit tangan Sehun dan menarik pria itu untuk duduk di tempatnya di depan sana.

"Jongin cepat bersihkan! Kau tak ingin guru Kim memarahimu kan?" Dalam hati, Jongin ingin sekali menarik rambut wanita itu hingga botak namun dia tak ingin berakhir jatuh dari lantai 2 gedung sekolah.

'Kenapa gadis bodoh itu hanya diam?'







Brakk

Buagh

Buagh

"Kau kira aku tak lihat kejadian kemarin? Kau kira aku tak tau jika kau berbicara sok akrab dengan Sehun?"

"..." Jongin tak dapat membalas perkataan Dawon. Dia hanya dapat memeluk perutnya yang habis di tendang oleh Dawon.

"Kau menyukai Sehun hah?! Berani sekali kau!" Dawon menampar Jongin cukup keras. Amarah yang sudah ia tahan dari kemarin akhirnya meluap.

Dia melihat apa yang Jongin lakukan kemarin. Jongin mengajak Sehun berbicara, bahkan Dawon melihat jika Sehun membalas semua perkataan Jongin dan balas menatap Jongin. Dawon benci fakta itu. Dia benci jika ada orang lain yang bisa mendekati Sehun lebih darinya.

"Ku peringatkan pada mu Jong, kemarin adalah hari terakhir Sehun duduk di sebelahmu. Mulai hari ini aku ingin kau menjauhi Sehun. Ingat itu!"

Jongin hanya dapat mengangguk pelan dan setelahnya Dawon pun pergi. Sebenarnya Sehun melihat semua itu dari kejauhan namun dia memutuskan untuk tidak ikut campur dan hanya melihat dari jauh.

"Sebaiknya aku pergi." Gumam Sehun lalu mengikuti jejak Dawon untuk pergi meninggalkan Jongin. Namun Sehun tak tau saja jika Jongin juga menyadari kehadirannya disana.

'Mengapa tidak ada seorang pun yang berniat menolongku?' Untung saja Jongin ingat dengan janjinya pada sang ibu untuk belajar dengan giat, kalau tidak ia pasti sudah bunuh diri saat ini juga.






Saat jam istirahat selesai Sehun pun bermaksud untuk pindah ke tempat duduknya semula, disamping Jongin. Namun dengan cepat Jongin mengusirnya.

"Maaf, tapi aku tidak mengijinkan mu untuk duduk disini." Ujar Jongin.

"Apa kau pemilik sekolah ini?"

"Tentu saja bukan."

"Aku akan memberimu sebuah informasi Jong , tidak ada seorang pun yang bisa melarangku untuk duduk dimanapun yang aku mau. Termasuk kau. Jika kau tak ingin duduk dengan ku, kau bisa duduk di tempat lain."

"Tapi mereka tak akan mengizinkanku untuk duduk di tempat lain." Itu memang benar. Alasan kenapa Jongin duduk sendiri dibelakang adalah karena tak ada seorang pun yang ingin duduk didekatnya. Apalagi Dawon melarangnya untuk berbicara dengan siapapun.

▪Problems 1.4▪ -Hunkai- EnD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang