"Terima kasih sudah mau mengantarku." Ucap Jongin tulus, namun sampai dia keluar dari mobil pun Sehun tidak membalas ucapannya, dan malah sibuk melihat ke arah kediaman Jongin.
"Ada apa?" Jongin pun ikut-ikutan melihat ke arah rumahnya sejenak seperti yang Sehun lakukan.
"Tidak ada." Jawab Sehun dusta.
"Jujur saja..." desak Jongin penasaran.
"Apa itu benar rumah mu?"
"Iya. Memangnya kenapa?"
"Ini pertama kalinya aku melihat rumah seperti itu. Kau pasti benar-benar miskin Jong."
"Woah "gumam Jongin pelan. Dia benar-benar tak habis pikir dengan mulut tak bersaring milik Sehun itu. Ya, Jongin tau kalau Sehun itu anak orang kaya, tapi tidak perlu merendahkan kondisi rumahnya juga kan?
"Pulang lah sudah malam."
"Kau marah karena kata-kata ku?"
"Memangnya orang bodoh mana yang tak marah jika dikatai seperti itu?!"
"Kau sendiri yang memintaku untuk jujur tadi, dan sekarang kau malah marah? Dasar aneh."
Brakk
Jongin membanting pintu mobil mewah itu lalu masuk kedalam rumahnya tanpa menoleh ke arah Sehun sedikitpun.
"Dasar manusia sombong! Mengapa dia tak pernah berpikir sebelum berbicara hah?!"
Tuan Oh menatap heran anak semata wayangnya, aneh saja melihat Sehun begitu lahap saat makan malam. Padahal biasanya dia hanya makan beberapa suap lalu meninggalkan ayahnya makan seorang diri.
"Kau pasti sangat lapar..."
"Aku tidak makan apapun sejak siang tadi." Ucap Sehun setelah selesai menelan makanannya.
"Uangmu habis?"
"Tidak. Hanya saja tadi aku ada sedikit urusan jadi tidak sempat makan saat disekolah."
"Kau pasti berkelahi lagi."
"Ada seorang siswi yang pingsan karena dilempar bola basket tadi siang, jadi aku menjaganya selama di uks." Raut bahagia tuan Oh terpancar begitu saja setelah mendengar balasan dari Sehun. Ayolah, sejak kapan Sehun bisa begitu peduli pada seseorang?
"Pasti dia gadis incaranmu kan? Yang kau ceritakan waktu itu."
"Dia bukan gadis incaranku. Sebenarnya aku pasti akan acuh seperti biasa jika saja siswa lain membantunya, namun mereka malah diam saja dan tak melakukan apapun. Sebenarnya sekolah apa itu? Kenapa kau memasukkanku kedalam sekolah yang tak berpendidikan seperti itu?"
"Aku hanya memilih sekolah itu secara acak. Jika aku memasukkanmu ke sekolah elite lainnya, perilakumu pasti tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya."
"Baiklah. Tapi bisakah kau bicara pada kepala sekolah matre itu? Anak perempuannya sudah begitu keterlaluan tadi siang. Dan suruh dia menghukum anaknya."
"Itu bisa diatur. Tapi besok kenalkan ayah pada gadismu oke?"
"Aku sudah selesai. Terima kasih atas makan malamnya." Sehun berlalu begitu saja dan mengabaikan sang ayah. Dalam hati, tuan Oh sudah melompat kegirangan karena sudah berhasil menjahili anaknya itu.
"Bilang saja kalau malu. Besok biar aku cari sendiri."
Seluruh murid geger ketika sekolah mereka kedatangan salah satu orang terkaya di Korea, siapa lagi jika bukan tuan Oh. Hari ini dia akan berbicara kepada kepala sekolah Lee atas permintaan Sehun semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪Problems 1.4▪ -Hunkai- EnD ✔
Teen FictionMasalah yang hadir setelah pertemuan Jongin dan Sehun disekolah barunya. gs! Hunkai area! school life! Soon... sequel.