Prilly membuka matanya perlahan, aroma obat obatan menusuk hidungnya. Lalu, ia melirik ke arah kanan, kiri, kening nya berkerut.
"Gue dimana?"
Prilly menahan napas saat melihat di sampingnya adalah manusia yang sudah di tutupi oleh kain putih. Dada nya sesak, lalu ia keluar, melihat orang orang yang Prilly sayang menangis.
"Wil? Lo kenapa? Ayah gue kenapa? Wil??"
Namun tidak ada jawaban dari Wildan. Mereka seperti tidak melihat ke beradaan Prilly. Dada Prilly makin sesak di buatnya.
"Pril, lo kenapa cepet banget ninggalin gue. Gue belom sempet kasih tau, kalo gue sayang lo, gue cinta lo, gue ingin lo."
Tes.
Air mata Prilly turun secara deras. Wildan cinta Prilly? Sejak kapan? Wildan ingin Prilly?
"Wil.."
"Kenapa lo pergi di saat gue belom nyatain perasaan gue.." Isak Wildan
Prilly terduduk lesu. Jadi.. Dia sudah tiada?
Tidak mungkin.
Prilly menangis, ini akhirnya?
"ENGGGAKKKKK!!"
"Lo kenapa?"
Prilly kaget. Ia menoleh ke samping, ada Wildan yang sedang memotong apel. Jadi tadi Prilly mimpi? Kenapa terasa begitu nyata? Kenapa ucapan Wildan terasa begitu jelas?
"Gue mati?"
"Apasih lo Pril?"
Wildan memegang dahi Prilly. "Anget badan lo. Pantesan. Yaudah istirahat lagi sana,"
"Gue belom mati kan?"
"Belom."
"Demi apa?"
"Lah? Lo pengen mati emang? Halu nih lo, yaudah tidur aja sana,"
Wildan menyelimuti Prilly lalu mengelus pucuk kepala Prilly.
"Wil."
"Kenapa?"
"Makasih. Lo selalu ada di saat gue butuh,"
"Lebay."
Wildan tekekeh pelan. Ia mendekat ke arah Prilly. Jarak wajah Prilly dan Wildan hanya 5 cm, bisa di bayangkan, betapa dekat nya mereka? sampai hembusan nafas kasar Wildan terasa.
"Kenapa?"
Prilly mendorong dada bidang Wildan, Wildan tertawa keras. Melihat wajah Prilly tersipu malu.
"Kenapa?"
"Apasih lo!"
"Malu ya lo di gituin sama gue?"
"Anjis!"
"Ngaku lo buntelan!"
"WILDAAAANNNN!! IH LO KOK NYEBELIN?!"
Wildan tertawa, ia senang sekali saat Prilly sudah teriak seperti ini. Satu kebahagiaan tersendiri bagi Wildab melihat orang yang ia cintai sudah mendingan.
"Pril, lo tau manusia tanpa nafas apa?"
"Apa?"
"Tiada."
➖➖➖➖➖➖
huhuhu pendek yaw, tau kok. aku janji bakal up cepet ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekedar Kata
Random"Apa!?" Ali menatap asistennya dengan wajah yang terkejut bukan main. Bukan apa, asisten nya ini benar-benar gila! "Iye. Lo disuruh nyokap elo sekolah lagi." "Anjir, kaga." Tolak Ali. "Yaelah Li. Nyenengin orang tua apa salah nya, sih?" "Lo temen ny...