"Terkadang kita tidak bisa memilih, kepada siapa kita menaruh hati."
***
"Pril, mau makan apa?" Tanya Ali
"Gak, gue gak mau makan apa-apa," Jawab Prilly cuek
"Pril, nanti lo sakit."
"Sejak kapan lo peduli sama gue?"
"Pril."
"Pergi Li, gue gak mau liat muka lo!" Teriak Prilly. "Gue gak mau di perjuangin lo!" Prilly berdiri dan berjalan dengan nafas yang tidak teratur.
"Pril!"
Ali berlari mengejar Prilly, lalu ia menggapai tangan Prilly, dan kemudian ia berhadapan dengan Prilly. Di lorong sekolah nya yang sepi, yang hanya mereka dua.
"Gue bener bener sayang lo. Gue gak tau gue harus gimana lagi." Ali menunduk lesu. "Gue tau Pril, lo ada cowok. Tapi apa itu menghalangi gue buat berjuang?"
"Gue gak mau ngecewain Wildan, Li. Dia satu-satu nya orang yang masih bertahan disaat semua orang ninggalin gue, termasuk lo."
"Gue kemarin terpaksa Pril. Di satu sisi Bianca adalah pacar gue, sedangkan pada saat itu gue belum tau kalo gue itu cinta nya sama lo," Jawab Ali, "Gue lebih milih lo, sekarang dan nanti."
Ali langsung memeluk Prilly dengan erat, dengan harapan yang ia genggam, Prilly akan menerima nya kembali. Bukankah tiap orang mempunyai dua kesempatan?
***
Wildan🐒
Pril maaf
Maaf knp?
Aku gak jd pulang cpt
Kenapa?
Ada hal yang gak bisa aku tinggalin
MaafGapapa kok
I love u, Pril.
Aku bener bener beruntung milikin kamuYes, me too😊
****
maaf ya pendek hehe(^.^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekedar Kata
De Todo"Apa!?" Ali menatap asistennya dengan wajah yang terkejut bukan main. Bukan apa, asisten nya ini benar-benar gila! "Iye. Lo disuruh nyokap elo sekolah lagi." "Anjir, kaga." Tolak Ali. "Yaelah Li. Nyenengin orang tua apa salah nya, sih?" "Lo temen ny...