Menekun filsafat para parasit,
Yang menggomoli basa basi sorga amali,
Lebih hitam dahi,sadari hati,
Menunjal telunjuk salah sana sini,
Tirani di jiwa sendiri disalahi sang pencari,
Dengan momokan paranoia bahang api,
Tercirit kucil pendosa traumatik,
Muntah darah khutbah plastik,
Sujud tuhan sintetik,
Tujah pedang lidah membela tuhan,
Sejak panggilan shahdu ramadan,
Apa tidak tahu?
Tuhan itu tidak perlu dibela?
Sebaliknya tuhan yang membela kamu!
Padaku tuhanku,padamu tuhanmu,
Persetan sama argumen idiot kamu!
YOU ARE READING
Mendekap Semesta
Poetry"dari hidup hanya ikut-ikutan dan menganut tanpa sedar, lebih baik mati kerna percaya" Kompilasi puisi , coretan , makanan jiwa dan buahrasa sepanjang pengembaraan,perjalanan bertemakan kehidupan,kritik sosial dan revolusi spiritual dari pengalaman...