Sambil dengerin mulmed
Di atas yah
Anggap aja sebagai soundtrack
Cerita ini◎◎◎◎◎
Udara begitu terasa sangat dingin, jelas saja karna saat ini hujan begitu deras menyelimuti malam. Sekarang bulan desember tepat 2 tahun lelaki itu pergi
Tapi...
Rindu ini tetap tak berubah masih membelenggu hati, dan yang bisa Raisa lakukan saat ini adalah menikmati rindu ini karna lewat rindu ini Raisa merasa hidup
Sejak kehilangan orang yang di cinta bersama buah hati nya, Raisa tak punya semangat hidup lagi apalagi sang ayah hanya meminta nya untuk tetep bernafas. Yah Raisa hidup hanya untuk bernafas
Tapi sekarang, sejak lelaki itu hadir 2 tahun lalu semangat hidup Raisa kembali lagi. Raisa seperti punya mimpi, Raisa seperti punya tujuan dan Raisa butuh bahagia...
Dan untuk itu Raisa rela menunggu meski tanpa kepastian sekali pun
" malam kamu... apa di sana hujan ? Atau salju ?" Monolog Raisa sambil tersenyum kecut
Raisa mengulur kan tangan nya menikmati tetesan hujan yang membasahi tangan nya, terasa dingin tapi Raisa begitu menikahi nya, air membuat nya dekat dengan sosok yang ia rindu kan hingga sebuah mobil yang sangat ia kenal berhenti tepat di depan gerbang rumah nya
" mommy icha... onit mau tulun tapi ndak ada payung..." teriak onit dari sela kaca mobil yang sedikit terbuka
Senyum Raisa langsung terbit, ia masuk ke dalam rumah untuk mengambil payung lalu membantu turun dari mobil bersama sang mama
" anak batu... di bilang ujan gede masih ngeyel" gerutu mama mengibas baju nya yang sedikit kena hujan
" mama yang batu " saut onit kesal memeluk pinggang Raisa
Sedangkan Raisa hanya tersenyum sambil mengusap usap rambut basah onit dengan handuk
"Onit kenapa sayang ? Cemburu lagi ?" Tanya Raisa
Biasa nya onit akan kabur ke Raisa jika ia butuh perhatian ekstra karna cemburu pada adik kembar nya yang bagi nya mencuri kasih sayang bonit dan bapak om
Onit menggeleng riang "onit enggak cembulu... tapi onit lagi seneng"
" senang kenapa nak ?"
" abii naa onit mau pulang "
Ucapan onit refleks membuat sekujur tubuh Raisa kaku, usapan di kepala onit pun terhenti. Untuk sesaat Raisa membatu membuat onit gemas menarik narik baju depan raisa
" mommy dengel onit apa enggak !" Gertak onit kesal
Raisa menelan saliva nya susah payah "onit kata siapa sa--yang kalo abb---bbi pulang ?" Bisik Raisa terbata bata
" kata naa abii, abii bilang sama onit maka naa ke sini bial mommy icha tau.., mommy seneng ga ? Onit seneng baneeeeee... kata abii, onit mau di ajak jalan jalan, mommy mau ikut ?"
Raisa mengangguk setuju, bibir nya kelu tak mampu berkata kata. Hati nya terlalu bahagia mendengar kabar yang ia tunggu tunggu selama 2 tahun ini akhirnya ia dengar jua
" mommy kok nangis sih ? Mommy ga seneng yah abii pulang ?"
" ehmm -- mmm-- emm---"
" mommy takut cemburu sama onit soalnya onit pasti sama abii mulu, mommy nya di lupain, inget ga bapak om juga cemburu gara gara onit sama abii mulu..." celetuk mama menginterupsi ocehan onit
KAMU SEDANG MEMBACA
IF... [Tentang HATI ]
General FictionSquel ke 2 Tentang kita Sebelum kembali ke indonesia untuk membantu sang Adik, Raisa tak punya tujuan hidup apalagi sang ayah hanya meminta nya agar tetap bernafas tanpa tujuan yang pasti tapi melihat kebahagian sang adik Luqna serta ibra, semangat...