part - 10

6.1K 1.1K 191
                                    

" abii abii... mommy suka loh kue buatan onit, kata naa kue bikinan onit lebih enak dali punya altis " celoteh onit sambil menghancurkan oreo nya lalu memasukan kedalam wadah  " iya ga mom?"

Aku mengangguk malu, kue buatan onit enak tapi lebih enak saat onit membuat nya sambil bercerita soal abii nya dan itu mmebuat ku semakin jatuh kepada lelaki di depan ku ini

" kalo pulang kelja mommy bawa oleo banya banya, tlus bikin kue naa banya banya juga. Onit bosen tapi mommy enggak. Iya mom yah..."

Aku mengangguk lagi malu apalagi saat tangan bang farouq mengacak rambut depan ku yang langsung dapet belototan kejam onit

" abii ga boleh pegang pegang iiihhh dosa" sulut onit   "mommy masukin sepelit naa , pake sendok"

" iya cantik..."

" onit tau "

" onit tau juga ga kalo abii sayang onit ?" Tanya bang farouq

Onit mengangguk yakin "onit tau..."

" onit sayang abii ?"

" sayang banee"

" onit sayang mommy ?"

" sayang juga "

" kalo abii sama mommy sayang sayangan boleh ?"

Gerakan tangan onit berhenti, ia menatap ku dan bang farouq bergantian lalu tersenyum tipis dan kembali sibuk dengan Adonan nya

" nit..."

" iya boleh bii boleh... "

" kalo abii sama mommy menikah boleh ?"

Hening

Sunyi

Tak ada respon apa pun dari onit, ia terus mengaduk adonan nya seakan tak mendengar ucapan bang farouq tadi.

" onit..."

" onit "

" onit "

" On--it.."

Panggilan kami tak di gubris tapi panggilan nay membuat onit langsung membanting sendok nya sedikit keras

" onit ngantuk buu !"

" abii sama mommy..."

" bu..."

" mommy sama abii mau nikah, onit tau nikah kan ? Kek ibu sama bapak om, kayak jeng maya sama mister kayak..."

" ibu..." rengek onit menggeleng, wajah nya memerah menahan tangis

=========

Bang farouq adalah salah satu sosok penting dalam hidup Nay serta onit. Bang farouq yang mengajarkan onit banyak hal terutama soal kasih sayang, bang farouq juga yang menutup telinga onit dari gunjingan orang orang yang menyebut nya anak haram.

Aku merasa bangga ketika onit memanggil ku abii, seperti memiliki putri kandung ku sendiri

Ucapan bang farouq seperti menyadarkan ku bahwa bang farouq bukan hanya sekedar abii impian onit tapi onit juga putri impuan bang farouq

" abii sayang onit..." ucap bang farouq lembut

Wajah onit mendongak, mata nya terus mendelik menolak untuk mengerjap agar air mata nya tak tumpah, ia bahkan beringsut menjauh dari bang farouq yang duduk di sebelah nya lalu menatap Nay dengan mata merah nya

" bu onit ngantuk..." lirih nya ,Wajah nya menunduk bersama setetes air mata yang terjun bebas mengkhianati usaha nya

" onit... abii kan lagi ngomong"

Onit menggeleng kuat kuat, sedikit limbung ia memeluk leher Nay lalu menyembunyikan wajah nya di sana. Seketika isakan pelan nya terdengar sangat menyedihkan membuat seluruh orang langsung diam seribu bahasa

" onit ga boleh kayak gini sayang... onit udah gede" bisik Nay mengusap usap punggung onit

" enggak... onit mau bobo"

" tapi onit denger kata abii sama mommy tadi kan ?"

" enggak onit ga dengel"

Nay menghela nafas berat, "onit ga boleh gini sayang" bisik nay mengecup kepala onit yang menggeleng pelan

Semanja nya onit sama ibra, senurut nya onit sama bang farouq dan se galak galak nya Nay sama onit. Onit akan tetap berlindung pada ibu nya itu.

" kayak nya kita salah waktu deh Ra..."

" laly ?"

" yah mau gimana ?"

" bang..." mendadak aku pesimis takut bahwa mimpi ku gagal sebelum tercapai apalagi melihat raut wajah bang farouq yang kacau, apa dia akan membatalkan rencana pernikahan kami  "kita ba--"

" kak... onit cuma butuh waktu" sela nay

Aku membuang nafas berat tak tahu harus melakukan apa ? Selama aku mengenal onit aku tak pernah nelihat kesedihan di wajah onit seperti sekarang ini. Dan kesedihan itu menular pada wajah keruh bang farouq

" onit ..."

" onit ndak mau "

" kalo onit ga mau berarti abii pergi lagi, lama lama... onit mau ?"

Ucapan nay sukses membuat onit mengurai pelukan nya, onit mendongak menatap nay dengan wajah pilu nya lalu terisak sangat keras

" onit ga boleh gini nak "

" hikz... onit ga mau..."

" ga mau apa ga boleh ?"

" ga boleh hikz.. ga mau hiks .. "

" onit denger ibu nak..." pinta nay cukup keras membuat onit mendongak menatap nay seksama "semua orang akan menikah nak"

" mama enggak hikz..." potong onit

" mama pernah sama papa, onit tau itu... kalo mama papa ga nikah ga akan ada ibu di sini, ga ada onit juga..."

" hikz ... hikz.. enggak ... "

" onir juga akan nikah nanti kalo udah gede, onit juga bakal punya dede bayi"

" enggak... enggak... onit ga mau dede bayi"

" Ya Allah onit... onit ga boleh kayak gini nak ! Kalo onit dewasa juga onit bakal nikah trus punya dede bayi, onit ngerti ga sih !!"

Tangis onit semakin keras mendorong tubuh nay menjauh  "ibu dulu ga nikah punya onit hikz... hikz... onit ga mau..."

" ONIT ... !!!"

Bentakan nay membuat Onit reflek memukul bahu nay cukup keras membuat nay meringis dan ibra langsung sigap mengambil alih onit

" enggak hikz... enggak... onit enggak hikz... onit mau tama ibu hikz... bu... bu..." tangis onit keras merontah dalam gendongan ibra

" enggak onit ga boleeh sama ibu, onit pukul ibu ..."

" enggak hikz .. ibu... hiks... maapin onit hikz..."

Dan tangisan onit itu mengubah rumah menjadi lebih ricuh saat di kembar yang berada dalam kamar kompak menangis

===============

Annyong...

Assalamualaikum

Iiem comeback

Maafkan iiem yang molor yah, maafkan... karna ada real life yany harus di utamakan.

Jangan pelit pelit yah buat Vomet biar mood iiem cepet naik trus cepet update

Oh iya.

Makasih buat yang udah nunggu cerita ini

Thanks for comment and Vote
Minggu 18 nov 2018

IF... [Tentang HATI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang