part - 07

6.9K 1.1K 274
                                    

Merasa sudah sampai rumah karna mobil terhenti, aku yang sebenarnya pura pura tidur membuka mata pelan pelan layak nya orang bangun tidur, tapi pemandangan pertama yang ku lihat membuat mata nya ku mendelik lebar lebar

Mobil ini yang kami tumpangi memang berhenti tapi bukan di depan rumah ku tapi... kami berada di pantai. Ya pantai. Pantas perjalanan terasa lama sekali

" kamu hutang penjelasan" suara barito memecah keheningan yang menyelimuti perjalanan kami tadi, hanya ada suara radio yang berkumandang mengisi kekosongan di antara kami

Penjelasan apa yang ia minta ? Tentang luka luka ku atau keinginan ku untuk pergi ? Kalau soal luka buat apa dia tahu, untuk mengasihi ku atau mengatai ku bodoh lalu Jika tentang kepergian ku, dia siapa ? ibra dan luqna menolak kepergian ku, yah karna mereka adalah keluarga ku tapi farouq ? Kami tidak ada hubungan apa apa kecuali lingkaran pertemanan kami. Duh aku kenapa ngarep banget cari ya bakal melarang ku pergi

" ayo turun..." ajak nya

" kenapa kita ga pulang aja ?" Pinta ku

Bang farouq membuang nafas, setelah melepas sabuk pengaman nya ia menarik sabuk pengaman ku lalu membuka nya sedikit kasar

" percuma, di rumah juga ga bakal bisa tidur"

" bang..."

" seperti nya enak menikmati secangkir ice coffe dan pop mie"

Aku pasrah mengikuti bang farouq yang duduk di bangku salah satu cafe di bibir pantai, seperti keinginan nya farouq memesan apa yang dia minta sedangkan aku hanya memesan hot coffe

"Bang "

" Ra "

Ucapan kami bertabrakan harusnya kami tersenyum tapi yang ada malah tatapan datar nan dingin yang ia tunjukan membuat emosi mendadak tersulut, dia bukan siapa siapa dia tak berhak atas hidup mu

" bicara lah..."

" abang dulu "

" oke..." putus nya. "Kenapa kamu selalu melukai diri kamu sendiri ?"

Sudah ku duga

" ra..."

" setiap orang punya cara tersendiri untuk menahan rasa sakit nya"

" apa dengan cara seperti itu ?"

" andai bisa akan ku pakai cara lain"

" tapi kenapa.?"

" abang ga perlu tau"

" apa ibra ? Luqna.? Tauu ?"

" oh shitttt...!!!"

" jangan mengumpat di depan ku Ra..!"

" jangan ikut campur urusan ku bang"

" mulai sekarang urusan kamu jadi urusan abang "

" ga.!!! Kamu bukan siapa siapa !"

" berhenti keras kepala "

Seorang pelayanan menginterupsi perdebatan kami saat ia mengantar pesanan dan kepergian nya membuat keheningan di antara kami

Bang farouq dengan santai nya menikmati pop mie nya sambil memandang lautan sedangkan aku susah payah mengatur emosi ku yang semakin tersulit

Dia bukan siapa siapa, dia bukan siapa siapa...

Aku beranjak, tak ingin bertengkar lalu menambah luka ku, lebih baik aku pergi mencari taksi di area parkir dari pada...

" jangan pergi Ra..." ucap bang farouq lembut.   "Tetap di sini sama abang"

IF... [Tentang HATI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang