part - 09

6.8K 1K 190
                                    

" ktp "

" udah."

" akte."

" udah."

" trus apa lagi ?"

" Ra... foto 4 X 6 nya punya kamu kurang "

Aku mendongak menatap bang farouq dan Nay dari tadi sibuk mengurus berkas berkas persiapan pernikahan kami, aku tak ikut ikutan karna aku lebih sibuk dengan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi

" Ra..."

" ya "

" foto kamu kurang "

Aku mengangguk beranjak ingin mengambil foto di dalam kamar tapi bang farouq mencekal tangan ku membuat ku mau tak mau mendongak menatap nya yang kini berdiri di depan ku

" kenapa ?"

" kenapa apa nya ?"

Bang farouq duduk di sebelah ku lalu membawa tangan ku kedalam genggaman nya "kamu ragu ra ?"

" aku takut "

" kenapa ?"

" mama abang "

" tenang Ra.. semua akan baik baik aja, mama pasti akan setuju abang yakin..."

" kenapa ?"

Bang farouq mengangkat bahu nya "percaya sama abang deh... bukan mama yang kamu perlu kawatir kan tapi onit"

Desahan berat Nay mendominasi, agak lebay tapi mau seakan cuek. Ingatan kami kembali 2 tahun lalu ibra di tolak onit untuk menikahi Nay. Lalu bagaimana kalau aku yang di tolak oleh onit ?

" ya ampun... lebay kamu mau, bikin istri aku takut ! Liat nih keringetan gini"

Nay menjulurkan lidah nya malas "calon bang calon..."

" bentar lagi juga sah"

" bentar ? Onit belum kasih restu loh"

" kan ada ibu nya "

" lah ibu nya ga tahu menahu lah, abang yang harus jelasin ke onit"

" lah ibu nya lah, kemaren waktu nikah aja abang bantu"

" itu urusan nya lain bang"

" sama... sekarang Nay harus balas budi abang"

" enggak bisa, itu anak semakin susah aja... Nay aja nyerah"

Aku tersenyum kecut mendengar perdebatan bang farouq dan Nay. Siapa saja yang melihat mereka pasti iri terlihat keakraban mereka, terlihat natural dan harmonis

Berkas tinggal satu yaitu KK tanya ada di keluarga bang farouq, dan rencana hari ini adalah ke rumah bang farouq meminta restu serta berkas untuk melengkapi lalu malam nya, berbicara dengan onit

Dan ketika sampai rumah bang farouq senyum lebar mama nya menyambut bang farouq sedangkan saat melihat ku, sangat tipis. Fake smile

" kok kamu bawa dia sih bang"

" kenapa sih mah"

" mama undang fatimah bang..

" fatimah siapa?"

" fatimah temen PKK mama, dia kerja kelurahan yang mama mau kenalin ke abang"

Hati ku mencelos mendengar bisikan mama dan bang farouq yang bisa ku dengar, dan kesedihan lu bertambah saat wanita asing berhijab datang membawa kan minuman untuk kami

" fatimah... duduk sini nak" ajak mama membuat wanita manis itu duduk di sebelah bang farouq sedangkan aku duduk di sofa single tepat di hadapan mereka

IF... [Tentang HATI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang