Annyeong...
Iiem ga stok Part yah
Jadi tulis langsung UPDATE
Cek typo please...
Makasih...Happy Reading
_______
Bodoh
Bodoh nya aku yang membuat kesalahan di hari pertemuan pertama kami setelah sekian lama, aku yang lupa waktu karna sibuk memilih fashion yang akan ku kena kan malah berujung keterlambatan kami menjemput dia
Pesawat lelaki itu sudah mendarat lebih dari setengah jam yang lalu, dan lelaki itu mendadak tak ada kabar. Bukan karna ku juga tapi karna macet menuju bandara tadi yang membuat kami terlambat datang, tapi.. tetap saja. Andai aku tak pusing urusan fashion mungkin kami sampai tepat waktu meski macet
" bapak om, abii ndak jadi pulang?" Tanya onit lesu, mata bulat nya terus menjelajah seisi bandara tanpa lelah
" jadi nak... tunggu yah, mungkin abii ada di toilet. Bapak cari dulu" jawab ibra mengusap puncak kepala onit penuh sayang "kakak di sini yah jaga onit, sekalian mantau.. saya cari ke toilet barangkali bang farouq lagi ke toilet"
" kalo dia ga pulang gimana ib ?"
" dia ga mungkin ngecewain onit kak... dia ada, saya akan mencari dia"
Ibra mengusap lengan ku sebelum pergi, mungkin lelaki itu ga akan mengecewakan onit tapi aku telah mengecewakan nya, sungguh aku merasa buruk saat ini
Ku pandang onit, mata nya mulai memerah menahan tangis, aku tahu betapa rindu nya onit pada ayah asuh nya itu, setiap lelaki itu menelfon nya onit selalu tertawa riang lalu setelah telfon nya berhenti, onit akan kehilangan mood nya lalu menangis seperti anak kucing yang kehilangan induk nya
" mom... kalo abii ilang lagi gimana ?" Lirih onit, ia mengusap sudut mata nya yang mulai berair
" hey cantik... onit ga boleh nangis sayang, masa mau ketemu abii nangis sih?" Aku berlutut mensejajari tubuh kecil onit yang menunduk
" tapi abii nya ga adaaa... hikz..."
" ada... hey... ga boleh nangis sayang, malu banyak orang "
Onit malah terisak pelan, dengan penuh kasih sayang ku peluk onit membiarkan tangis onit merebak dalam pelukan ku
Ini salah ku, ini karna ku andai saja aku tak repot urusan baju mungkin aku tak akan membuat onit sedih
" ABIIIIII...."
teriakan onit menggema membuat ku reflek mengurai pelukan kami, aku mencari sosok lelaki itu dari tatapan mendamba onit dan saat ini nafas ku terhenti saat sosok itu nyata
Dengan senyum tipis dan tangan melambai ke arah kami, eh... onit. Lelaki yang awal nya berjalan lambat mulai berlari dan setiap langkah nya membuat aku kehilangan oksigen, aku sesak nafas
KAMU SEDANG MEMBACA
IF... [Tentang HATI ]
Ficción GeneralSquel ke 2 Tentang kita Sebelum kembali ke indonesia untuk membantu sang Adik, Raisa tak punya tujuan hidup apalagi sang ayah hanya meminta nya agar tetap bernafas tanpa tujuan yang pasti tapi melihat kebahagian sang adik Luqna serta ibra, semangat...