part - 12

5.9K 1.1K 223
                                    

Terima kasih sudah membaca cerita ini
Hati hati ranjau typo
Males ngedit hihihi....

============

Hal yang ga akan mungkin di ulang kembali dan ga akan bisa di ubah adalah masa lalu, seperti sekuat apa pun aku melupakan masa lalu tak akan hilang meski bahagia akan masa depan sudah di depan mata

Tubuh ku gemetar dengan dada yang berdetak tak beraturan, kemarahan ku selalu datang setiap berada di dekat mereka bahkan layak nya phobia. Aku tak bisa ada mereka di depan ku. Aku sudah berusaha menerina kenyataan itu tapi akhir akhir ini perasaan marah muncul kembali

Ingatan ku kembali di saat saat aku di buang dan di campakan, perasaan itu semakin dalam saat

" Ra... its oke Ra..." bisik bang farouq mengusap usap pundak ku agar ku tenang. Tapi bukan nya tenang aku malah terisak dan berakhir dalam pelukan bang farouq

Aku hampir menyetop taksi di ujung komplek tapi bang farouq sudah mengejar ku dan memaksa ku untuk masuk ke dalam mobil. Awal nya kami saling diam tapi melihat perubahan dalam tubuh ku membuat bang farouq menghentikan mobil di sisi jalan lalu memeluk isakan ku yang menyakitkan

" sebelum pulang kita makan dulu yah" pinta bang farouq. Aku menggeleng pelan  "tapi Ra belum makan..."

" kepala Ra sakit..."

Bang farouq membuang nafas berat "Ra... apa perlu kita pergi ke dokter ?"

" abang ?"

" abang merasa... Ra butuh bantuan"

" abang mau bawa ke Spikiater ?" Tanya ku dingin dan di jawab oleh wajah frustasi bang farouq   "aku cukup waras untuk memahami diri aku sendiri"

" bukan itu Ra "

" aku ga butuh mereka "

" tapi Ra..."

" abang mau antar aku pulang atau..."

" kamu ga bisa menghidari masalah ra... mereka orang tua kamu Ra, meski pun ada ibra... ayah kamu tetep wali utama kamu"

" dia ga akan pernah datang...! Memandang ku pun tidak ! Di sudah tidak menganggapku anak dari dulu sampai detik ini !"

" oke... tenang ra..." pinta bang faruq mengambil tangan ku dalam genggaman nya  "Ra punya abang..." bisik nya mengecup punggung tangan ku sebelum akhir nya perjalanan kami lanjuykan

minta persetujuan bang farouq masuk ke area restaurant untuk pesan Drive Truu. Dia memesan beberapa makanan termasuk menu favorite ku

" tambah salad 2 " pinta bang farouq mengambil menu favorite ku.

Setelah membayar dan mengantri lagi untuk mengambil pesanan, mobil kami melaju lagi dan kali ini aku berontak saat bang farouq tak masuk ke gardu toll menuju bekasi

" karna mulai besok kita di pingit, abang mau antar Ra ke rumah ibra..."

" Besok aku baru pindah ke sana bang, ibra sendiri yang akan jemput Ra..."

Bang farouq menggelng pelan "abang ga tenang ninggalin Ra sendirian di sana apalagi mas labib sama mbak lastri udaj di rumah mama papa, kamu ga ada yang jagain... abang ga bisa. Kamu tega biar in abang ga tenang mikirin kamu ?"

Ucapan bang farouq melukiskan rona wajah di pipi ku, sikap tenang nya, kedewasaan nya dan ungkapan kasih sayang nya terasa pas di hati ku, tar berlebihan apalagi kurang.

Dan untuk pertama kali nya, aku punya tempat pulang ternyaman setelah sekian lama

============

IF... [Tentang HATI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang