7

121 21 0
                                    

Hyunjin beneran kerja kelompok di rumah Hwall. Yang kerja mereka berdua doang, sisanya nitip uang. Mereka berdua sih ga masalah soalnya sekalian mau duel ps setelah kerjaan selesai.

"Firasat gue ga bakalan selesai ini tugas."

Hwall menguap berkali-kali, Hyunjin sendiri menutup kembali laptopnya.

"Jam berapa sekarang?"

"Setengah sembilan."

"Yodah, gue balik dulu."

"Eh tunggu."

Hwall menyipitkan matanya. Lalu tersenyum miring.

"Si cewek sastra ya?"

"Kenapa?" tanya Hyunjin dengan wajah datar.

"Lo bilang suka sama Hyeyeon. Terus kenapa jadi pusatnya sekarang si Byun itu?"

Hyunjin terdiam, tak lama ada pesan dari Hyeyeon. Kebetulan.

From : Chocho 🍫

Lo bisa bantu gue kan, jin?

Di satu sisi Hyunjin jadi ragu. Kenapa rasa ambisi untuk memiliki Hyeyeon jadi perasaan yang biasa saja sekarang?

To : Chocho 🍫

Bantu apa?

From : Chocho 🍫

Yang gue bilang sebelumnya, tolong batalin pernikahan gue dan gue bakal nginep di rumah Jiyu. Gue udah izin sama Jiyu, lo ga usah khawatir

Hyunjin tidak berniat membalas pesan Hyeyeon. Ia malah fokus ke jam ponselnya. Jarak dari rumah Hwall ke kedai itu cukup jauh, bisa-bisa Hyunjin sampai jam setengah sebelas.

"Jam segini jalanan daerah rumah lo sepi kan, Hwall?"

"Lumayan, pulang sana. Sisanya ntar gue yang beresin. Bilangin ama mereka, kirimin truk soju ke rumah gue kalo tugasnya mau di sempurnain."

Hyunjin mengangguk mantap, tugas mereka sulit jadi tidak heran Hwall yang sebenarnya baik hati ini jadi geram karena ulah anggota kelompok yang lain.

***


"Lo yang abisin deh, gue dah kenyang. Gak liat apa perut gue membuncit?"

Chenle mengelus perutnya yang begah. Karena dia kalah bermain kartu remi, hukumannya harus makan sambal sesendok dan air sebotol kecil. Akibatnya dia kalah berkali-kali dan kedua orang di hadapannya ini hanya bisa tertawa di atas penderitaan tuan muda Zhong.

"Sushinya enak loh sumpah le. Masa dari pertama duduk lo makanin sambel mulu," sindir Siheon.

"ELU YANG BUAT HUKUMAN KAMPRET! MAU DIJATUHI PASAL BERAPA LO HAH?!"

Mereka tidak perlu khawatir, suara Chenle tidak menganggu karena hanya tersisa mereka di kedai itu.

"Heh dolphin, baru semester satu aja belagu pake jatuhi pasal pasal segala. Hukum pidana aja loh masih nanya gugel!" sembur Guanlin.

"Sesuap aja le. Sayang ga diabisin, elu juga yang bayar kan. Sini deh gue suap.."

Siheon mencapit sushi salmon dan mengarahkannya ke mulut Chenle yang sedikit terbuka itu. Mau tidak mau Chenle melahapnya masih sambil mengelus perut.

"Anjr, tau enak gini gue ga mau kalah maen. Harusnya gue les privat kartu remi dulu."

"Eh betiwai, dah jam sepuluh lewat. Yayang lo kemana?" tanya Guanlin.

Time To Have You | Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang