8

123 19 0
                                    


"Nih permen."

Guanlin menyerahkan milk lollipop pada Siheon. Waktu luang mereka habiskn hanya untuk pangeran lumba-lumba, sebelum mereka keluar kelas, Chenle mengirim pesan ke keduanya dan mengancam akan memblokir jalanan Seoul jika keduanya meninggalkan dia di kampus.

"Gue rasa Chenle belum waktunya kuliah," keluh Siheon.

"Ya setelah gue baca pesan dari dia agak ada rasa cemas gitu. Coba lo bayangin, jalanan padat kota Seoul diblokir sama antek-anteknya pak tua itu. Kita yang diamuk massa."

Siheon mengangguk dan melahap permen lollipop. Guanlin mendekat dan menarikturunkan tangkai lollipop yang Siheon makan.

"Lo tau filosofi permen nggak?" tanya Guanlin.

Tentu saja Siheon menggeleng. Dia tidak bisa memperhatikan hal kecil semacam lollipop dan tangkainya.

"Dia manis dan sangat manis."

"Apaan sih lo ga jelas."

"Gue belom selesai tay."

Guanlin melanjutkan, "tapi sayang, akan abis jika di makan."

"Halah, tambah ga jelas," protes Siheon.

"Heh! Gue belom ngomong the end kampret!"

"Sokin."

"Gue punya satu permen, gue suka banget sama itu permen. Terus tiba-tiba ada anak laki-laki merebut permen itu dari gue. Dia melahap permen seperti ini.. Hap!" Guanlin mulai dengan dongengnya.

"Apa menurut lo itu adil?"

"Mending lo tanya sama Chenle, pasal perampasan dan hukumannya apa. Lo salah curhat sama gue."

"Gue nanya dan ini belom ending. Lanjut, anak laki-laki itu tidak ada usaha yang jantan dalam mengambil milik orang lain. Dia menghabiskan permen itu dengan cepat dan akhirnya tangkai itu dibuang. The end, makasih udah dengerin."

"Lo lagi patah hati ya?"

Guanlin mengambil tangkai permen dari mulut Siheon lalu memakannya.

"Eh! Punya gue!"

"Itulah yang gue rasakan saat permen gue direbut."

Siheon bertopang dagu, menatap sekitar, "kasih tau gue siapa cewek itu lin."

Tanpa ragu Guanlin menunjuk Siheon.

"Lo selama beberapa minggu ini selalu bilang kalau Hyunjin babu lo, tapi gue berpikir sebaliknya."

"Lo cuma dijadikan pemanis di antara hubungan Hyunjin dan Hyeyeon. Lantas yang tersakiti siapa?" ucapan Guanlin menggantung. Mereka terdiam.













"Lo dan kak Baekhyun," lanjut Guanlin.

"Siapa tau lo jatuh cinta duluan," ucap Guanlin sebelum pergi dari hadapan Siheon.

***

From : Chocho 🍫

Pernikahan dimajuin jadi minggu depan. Tolong, jin!

Hyunjin memperlihatkan isi pesan Hyeyeon ke Siheon. Tapi gadis itu asyik bercanda dengan Chenle setelah kepergian Guanlin.

"Besok gue blokir jalan keluar rumah dia, lihat aja!" ambisi Chenle. Siheon tersenyum, kali ini Chenle bisa diajak kerja sama. Ia malas menatap Hyunjin.

Time To Have You | Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang