"Ga mau tunggu sebentar di sini? Kalo penguntit itu datang lagi gimana?"
Siheon mengerutkan dahinya. Sejak kapan Hyunjin bicara semanis itu. Namun gadis itu tersenyum karena pengaruh alkohol yang cukup tinggi. Siheon meninggalkan kedua teman curutnya yang tengah tertidur pulas di ranjang kamar rawat miliknya. Dengan kesadaran yang minim, Siheon memesan taksi online ke rumah Hyunjin.
"Gue punya kekuatan besar hehe."
"Lo mabuk parah."
"Benar!!! Hwang Hyunjin si cogan budeg!!! Seratus nilai!!! HAHAHA."
"Bahkan lo masih pake baju pasien."
"Siapa perduli. Supir taksi biasa saja, kenapa lo sewot!"
Hyunjin menarik koper milik gadis itu lalu disembunyikannya di belakang kakinya.
"Sini koper gue."
"Lo duduk dulu, gue kasih."
"Buat apa gue duduk hah! Chenle sama Guanlin udah nunggu pasti, lo ga usah bikin ribet hidup gue deh."
Meskipun menolak, Siheon tetap duduk dan Hyunjin membiarkannya diam lalu Siheon tertidur sendiri. Pipi merah dan kantung matanya membuat setiap orang prihatin, bukan karena efek mabuk tapi jika Hyunjin yang melihatnya tentu saja berbeda. Siheon tertekan dengan hidupnya.
Hyunjin duduk di koper menghadap Siheon yang tertidur. Ia mengingat pembicaraannya dengan Hyeyeon di telpon.
"Jin, gue tau kedatangan tiba-tiba ini bikin kalian pusing. Apalagi gue berasalan kabur atas nama Siheon. Baekhyun dari awal sudah tau gue ga suka dengan pernikahan ini. Dia sengaja bersikap agresif di depan ayahnya supaya orangtua gue ga marahin gue."
"Lo tau gimana kecewanya Siheon setelah tau kabar ini?"
"Gue minta maaf banget. Gue cuma model nekad buat kabur, gue belum mau nikah."
"Lo ga mau nikah sama Baekhyun karena lo ga cinta dia atau lo tau kalau calon mertua lo itu mafia?"
"Hmm, lo lo ta-tau darimana?"
"Lo suka kan sebenarnya sama Baekhyun?"
"Jin, kalo gue suka gue ga bakal nolak pernikahan ini."
"Lo hanya belum yakin tentang perasaan lo ke dia."
"Gue rasa bahasan kita terlalu jauh. Gue akan terus terang, gue suka lo. Gue gak suka Baekhyun."
"Hyeyeon, jangan munafik."
"Lo jauh lebih lama dekat dengan Baekhyun setelah lulus SMA.""Oh my, Hyunjin, gue kira lo suka sama gue. Apa itu salah?"
"Itu benar."
"Gue nolak untuk balas perasaan lo. Gue be-"
"Lo tunangan sama dia aja udah bikin hati gue sakit."
"Jin.."
"Baekhyun cinta sama lo sedangkan lo masih dalam tahap mencintai sama dia. Jika lo ada di posisi gue, lo mau hancurin semuanya?"
"Apa buktinya gue mencintai Baekhyun?"
"Siheon selalu jadi mata-mata gue buat tau apa saja aktivitas kalian. Siheon selalu bahas gue buat narik perhatian lo, tapi apa? Lo balas 'Baekhyun sakit, gue mau urus dia dulu.' Hmm, Hyeyeon, jangan munafik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time To Have You | Hwang Hyunjin ✔
Cerita Pendeksequel wyls 1&2 kalau sekarang tidak bisa, mungkin nanti ©joaapark 2018