Siang ini di Ming De University terasa sangat ramai, dikarenakan dengan tidak biasanya ada mahasiswi pindahan di pertengahan semester seperti ini. Dan di hari pertamanya, ia sudah membuat Dosen Mao terkagum. Dosen matematika yang terkenal akan ketegasannya dan sangat pelit memberi nilai itu sampai memberikan nilai A pada mahasiswi itu.
Kabar itu sampai terdengar ke telinga salah satu anggota F4, Feng Meizuo. Ia nyaris tidak percaya dengan kabar yang beredar itu. Dia mengajak Ximen, anggota F4 yang sama-sama punya hobi mengumpulkan nomor wanita. Keduanya menunggu di cafetaria, menunggu mangsanya datang.
"Kau yakin dia akan datang kemari?"Tanya Ximen, pria berkacamata yang memiliki sikap yang paling terlihat dewasa di antara tiga temannya. Dan juga orang yang sering bergonta-ganti teman kencan yang berbeda dalam seminggu.
"Tentu saja, aku sudah dengar dari teman satu kelasnya di kelas matematika. Dia akan ke cafetaria ini pukul tiga sore."Jelas Meizuo dengan santai. Ia melihat jamnya, lima detik lagi sebelum orang yang di maksud datang.
Dan benar, lima detik kemudian ada seorang gadis bersurai hitam sepunggung yang masuk ke cafetaria. Ia menempati meja yang jaraknya hanya berbeda 1 meja dari tempat yang ditempati oleh Ximen dan Meizuo. Meizuo menatap Ximen dengan tatapan menantang.
"Jadi bagaimana?"Ximen tersenyum sinis, ia meletakkan kunci mobil Ferarrinya di meja. Meizuo juga meletakkan kunci motor sportnya di atas meja.
"I'm in." Meizuo tertawa dalam hati. Ia mengingat dengan jelas semua perkataan mahasiswa yang berasal dari kelas yang sama dengan gadis yang sedang jadi bahan taruhannya kali ini.
"Jangan tertipu dengan penampilannya. Dia memang terlihat seperti gadis baik-baik. Tapi saat mencoba mengganggunya, kau akan tahu, penampilan dan sifat aslinya sangat bertolak belakang."
Ximen mendekati gadis itu dengan senyuman manis yang ia punya.
"Hai, keberatan jika aku duduk disini?"Sapa Ximen pada gadis itu. Gadis itu menatap Ximen bingung.
"Tempat duduk masih banyak, kenapa kau harus duduk disini?"Harga diri Ximen terasa hancur. Tidak pernah ada perempuan yang menolak duduk di sebelahnya.
"Aku ingin duduk disebelahmu."Ximen mencoba mempertahankan senyumannya.
"Yasudah.."Dengan sukar hati, ia duduk berhadapan dengan gadis itu.
"Boleh kutahu siapa namamu, nona?"Tanya Ximen dengan sangat sopan. Namun hatinya malu setengah mati dikarenakan gadis yang ada di hadapannya ini.
"Namaku Fang Meilin. Kau sendiri?"Gadis itu bertanya balik.
"Namaku Ximen Yan.."Harga diri Ximen terasa sedikit terobati dengan Meilin yang menanyakan namanya. Meizuo yang berada di meja mereka sebelumnya menahan tawanya sejak tadi. Ximen yang melihatnya memberikan Meizuo deathglarenya.
"Kudengar katanya kau itu mahasiswi pindahan dari Nanjing.."
"Hu-um, kenapa?"Ujarnya singkat sembari memakan es krim pesanannya.
"Tidak apa, aku hanya bertanya. Memangnya tidak boleh?"Jawabnya dengan senyuman andalannya. Namun yang diberikan senyuman tidak bereaksi sama sekali. Disaat yang sama, ketua F4, Dao Ming Shi atau yang dikenal sebagai A Shi masuk ke cafetaria itu bersama seorang gadis berambut pendek yang tak lain adalah kekasih pria tersebut. Pandangan mereka tertuju pada Ximen yang sedang mencoba mendekati mahasiswi baru tersebut.
"Boleh saja sih. Lagipula tidak ada yang melarang."Jawab Meilin tanpa melihat Ximen. Dirinya masih fokus pada es krim yang ia makan.
Kekasih Dao Ming Shi, Dong Shancai bertanya pada pria yang ada di sampingnya. "Itu Ximen? Dia sedang apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUE] Love Is Exist [Meteor Garden 2018 Fanfiction]
Fiksi Penggemar"Jangan pernah menahan tangismu Lei. Semakin kau menahannya, terasa semakin berat beban yang ada di pundakmu."Gadis itu menatap pria di hadapannya. Pria di depannya menatap ke arah lain, tak ingin menunjukkan matanya yang sudah berkaca-kaca. "Kau ta...