"Kalian tunggu disini sebentar, aku akan ke lobby hotel sebentar."Ujar Ximen sembari menatap ponselnya lekat. Mereka sudah berada di hotel Ascott Huai He Road Shanghai dan tengah duduk di sofa ruang utama tersebut.
"Cepat kembali, yang lain akan tiba disini sebentar lagi."Ujar Meizuo. Ximen merespon dengan anggukan. Lalu pria itu pun melangkah keluar dari kamar hotel President Suite tersebut.
Meizuo melirik gadis yang duduk di sampingnya yang tengah menatap kepergian Ximen.
"Kau menyukainya, hmm?"Meizuo menyenggol gadis yang terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh anggota F4 itu.
"T-tidak kok! Aku hanya menganggapnya sebagai teman baikku."Ujar Meilin sembari memberikan cengiran canggung.
"Kau tidak bisa menutupinya dariku, Meilin. Aku bertahun-tahun berkencan dengan banyak wanita dan semuanya punya ciri yang sama saat menyukai seorang pria."Ia tertawa kecil melihat reaksi panik yang ditunjukkan oleh Meilin.
"Aku akui, aku menyukainya. Tapi belum sedalam itu."LaluMeizuo menatap gadis di hadapannya serius.
"Kau lebih baik tidak terlalu banyak berharap darinya. Kau tahu seperti apa Ximen, bukan?"
"Aku tahu, aku berusaha untuk tidak mempertahankan perasaanku. Karena aku tahu akan seperti apa akhirnya."Ujar Meilin sembari tersenyum tipis. Meizuo menghela nafas dan menepuk-nepuk punggung Meilin pelan.
"Oh ya. Kau harus berjanji untuk tidak memberitahunya. Ini rahasia kita berdua-ralat bertiga dengan Xiaoyi."Meilin mengulurkan jari kelingkingnya pada Meizuo. Meizuo menatap Meilin dengan tatapan heran. Namun ia tetap menautkan jari kelingkingnya di kelingking Meilin.
"Aku berjanji."Ujarnya dengan senyuman manisnya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?"Keduanya menatap ke sumber suara, Ximen menatap keduanya dengan tatapan heran.
"Melakukan Pingky Promise."Ujar Meilin dengan polos.
"Memangnya kalian masih anak-anak?"Ximen tidak habis pikir dengan dua orang tersebut dan ia pun tertawa pelan.
"Yo! Apa makanan sudah siap? Aku lapar!"Ketiganya pun dikejutkan dengan kedatangan pria berambut nanas yang berteriak saat masuk.
"Sudah siap, tapi kita harus menunggu Lei dan Xiaoyi. Mungkin sebentar lagi."Ujar Meizuo sembari mengangkat kakinya dan meletakkannya di meja yang berada di depannya.
"Biarkan mereka. Aku sudah lapar. Aku makan duluan."Baru saja Dao Ming Shi akan menuju ruang makan, ia sudah dihadiahi pukulan cinta dari sang kekasih.
"Tidak sopan! Kau harus menunggu mereka datang dulu. Tahan saja sebentar lagi!"Shancai menatapnya dengan wajah garang yang siap untuk menerkam pria itu kapan saja. Nyali Dao Ming Shi pun ciut melihat sang kekasih. Ia pun duduk di samping Meizuo dengan lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUE] Love Is Exist [Meteor Garden 2018 Fanfiction]
Fanfic"Jangan pernah menahan tangismu Lei. Semakin kau menahannya, terasa semakin berat beban yang ada di pundakmu."Gadis itu menatap pria di hadapannya. Pria di depannya menatap ke arah lain, tak ingin menunjukkan matanya yang sudah berkaca-kaca. "Kau ta...