7. Duìbùqǐ (I'm sorry)

205 17 1
                                    

"Aku berangkat dulu. Jangan lupa pakai obatmu, aku sudah memesan makanan dari cafetaria di bawah untukmu. Jangan biarkan orang asing masuk. Ja-"

"Iya iya, kau cerewet sekali.."Ujar Meilin sembari memainkan game di ponselnya dengan amat serius. Xiaoyi menatap Meilin dengan kesal. 

"Kau sudah tahu sakit masih saja bermain game. Kalau begitu kau lebih baik pergi kuliah sana."

"Tidaaaaaakk~ Aku sakit, kepalaku, tidak~ Akh~"Meilin mengucapkannya dengan acting yang sangat menjijikan bagi Xiaoyi. Dan ia sekarang benar-benar kesal. Ia menghampiri Meilin dan memukul kepalanya keras.

"Aku pergi dulu. Bye!"Xiaoyi membuka pintu dan menutupnya. Namun sebelum sepenuhnya menutup pintu, ia berpesan lagi.

"Kuharap mulai hari ini kau tidak lagi berhubungan dengan Ximen."Dan ia menutup pintu.

"Hah? Hei Xiaoyi! Apa maksudmu?!"Seru Meilin sambil melihat pintu yang sudah tertutup.

"Dia kenapa ya?"

Love is Exist ⚜
Ming De University, 10.00 AM

"Jadi karena itu dia tidak masuk hari ini?"Tanya Shancai. Ia sedang berjalan berdua bersama dengan Xiaoyi. Xiaoyi mengangguk singkat. Moodnya hari ini tidak terlalu baik akibat kejadian kemarin. Sehingga ia tidak banyak berbicara seperti biasanya. Dan juga melihatnya seperti itu, Shancai tidak mau membahas lebih lanjut soal pertengkarannya dengan Ximen.

"Hei Shancai! Ekor Kuda!"Keduanya melihat kesumber suara dan melihat ada F4 yang berjalan kearah mereka. Xiaoyi mendapati ada Ximen Yan yang melihatnya dengan pandangan bersalah dan Huaze Lei yang melirik keduanya bergantian.

Xiaoyi menatap pria berambut nanas tersebut dengan tatapan tajam. Tanpa menghiraukan nama panggilan dari Dao Ming Shi yang biasanya membuatnya marah, ia dengan ketidakpeduliannya melewati keempat pria tersebut. Yang dilewati pun hanya tercengang.

"Oi, Li Xiaoyi!"Seru Dao Ming Shi kesal dan juga bingung. Tak biasanya dia seperti ini.

"Kenapa dia?"Tanyanya lagi. Ia menatap ketiga temannya dan juga Shancai bergantian. Meizuo hanya mengangkat bahunya, Huaze Lei dan Ximen hanya terdiam.

"Kau tanyakan saja pada temanmu itu."Shancai langsung berjalan mengikuti jejak Xiaoyi. Dao Ming Shi menatap Huaze Lei.

"Apa yang terjadi? Kenapa si ekor kuda itu sekarang menjelma seperti medusa?"Tanya Dao Ming Shi.

"Akan kujelaskan nanti. Sekarang kita sudah hampir terlambat masuk kelas dosen Mao."

.

"Xiaoyi, bagaimana keadaan Meilin?"Ximen dengan segera langsung menghampiri Xiaoyi setelah kelas dosen Mao berakhir. Xiaoyi menatapnya dengan tatapan sinis. Keduanya berdiri di dekat pintu masuk kelas Xiaoyi yang sudah cukup sepi.

"Maaf, kau siapa?"

"Xiaoyi, jangan bercanda. Aku serius."Ximen berujar dengan nada jengkel.

"Maaf saja, aku memang tidak mengenal orang yang hanya bisa mengumbar janji saja."Xiaoyi mengambil tasnya dan menyelampirkan tasnya di punggung. Baru saja ia ingin melangkah, Ximen menahan bahunya.

"Apa maumu, Ximen Yan? Bukankah aku sudah bilang kemarin, anggap kita tidak pernah kenal sebelumnya. Atau kau tidak mengerti bahasamu sendiri, tuan?"Xiaoyi menghempaskan tangan Ximen yang berada di bahunya dengan kasar.

"Aku hanya ingin tahu keadaannya. Apakah sulit untuk memberitahukannya?"

"Sangat sulit. Terutama pada orang yang menjadi penyebab semua kejadian kemarin itu."

[DISCONTINUE] Love Is Exist [Meteor Garden 2018 Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang