4. The Tea Party

312 24 1
                                    

Meilin duduk di cafetaria bersama Xiaoyi sembari berbincang. Keduanya fokus pada pembicaraan mereka sampai suara ponsel Meilin menginterupsi.

"Ada pesan."Gumamnya pelan, lalu ia membuka isi pesan tersebut. Isi pesan tersebut berisikan undangan pesta dari Ximen. Ia memberitahukan dengan jelas alamat dan jam acara tersebut. 

"Oh ya, Xiaoyi. Apa kau mau ikut acara pesta teh?"Tanya Meilin. 

"Pesta teh? Tidak biasanya kau mau ikut acara seperti itu."

"Disana banyak makanan. Lagipula aku sesekali ingin mencoba ikut acara seperti ini. Memangnya kau tidak ingin ikut? Ada sepupumu loh, Dao Ming Shi."Goda Meilin. Xiaoyi mendengus kesal. Pasalnya sudah seminggu ini ia terganggu dengan kehadiran Dao Ming shi. Mereka selalu bertemu setiap hari dikarenakan kelas gabungan dan Meilin  serta dirinya yang cukup dekat dengan Shancai selama di Ming De. Yang otomatis membuat Dao Ming Shi selalu muncul di hadapannya. 

"Kalau begitu aku tidak mau ikut."Meilin merenggut mendengar jawaban dari Xiaoyi.

"Kenapa? Kamu tidak mau menemaniku?"Bujuk Meilin.

"Tidak mau. Aku mau dirumah saja. Kau saja yang pergi."

"Kau yakin?"

"Kalau kau memang mau pergi, pergi saja. Tidak usah khawatirkan aku."Ujar Xiaoyi dengan yakin.

"Baiklah kalau begitu. Aku pinjam mobilmu ya besok."

"Siap, jangan sampai lecet."

.

"Kurang lebih seperti itu ceritanya. Dan aku tidak bisa memaksanya lebih lanjut. Kalau tidak, bisa-bisa dia marah padaku."Jelas Meilin pada seseorang di seberang telepon. 

"Hmm, kalau begitu aku punya rencana lain agar bisa membuatnya datang kemari besok." Sahut seorang pria, atau lebih tepatnya sang pemilik acara, Ximen. Besok acara pesta teh dan diadakan. Dan kebetulan, Xiaoyi juga berulang tahun besok. Sehingga mereka ingin mengadakan pesta teh itu sekaligus dengan acara ulang tahun Xiaoyi. Namun gadis itu menolak ikut. 

"Apa itu?"Tanya Meilin balik. 

"Kurasa jangan dibicarakan disini. Kita bicarakan jam tiga sore nanti di ruangan klub Bridge, setelah Xiaoyi masuk ke kelas bahasa. Bagaimana?" Meilin segera mengiyakan permintaan Ximen saat melihat Xiaoyi berjalan kearahnya. 

"Baiklah, kututup dulu ya. Bye bye."Meilin meletakkan ponselnya di kantung celananya. 

"Aku masih ada kelas bahasa. Kau mau pulang dulu atau mau menungguku saja?"Tanya Xiaoyi. Meilin berpura-pura berfikir sejenak.

"Aku tunggu saja. Nanti jangan lupa kabari aku ya."Xiaoyi mengangguk dan ia melangkah ke kelasnya. Sedangkan Meilin yang sudah tak lagi melihat batang hidung Xiaoyi segera menuju ruangan klub Bridge. Dengan sopan ia mengetuknya, lalu baru ia membuka pintu tersebut.

"Lama sekali."Meilin memutar bola matanya kesal. Baru saja ia masuk, dia sudah dihadiahi komplain dari si kepala nanas tersebut. 

"Aku tidak janjian denganmu. Aku janjian dengan Ximen. Lagipula sekarang jam tiga kurang dua menit."Protes Meilin. 

"Sudah tidak usah hiraukan Dao Ming Shi. Ayo kita bahas untuk besok."Sela Ximen. 

Love is Exist ⚜
Next Day,
Green Court Serviced Apartment, 08.00 PM

Sang pemilik apartemen terlihat tengah menonton film drama di televisi miliknya. Sampai suara ponsel miliknya mengganggu kegiatan rutinnya setiap dirinya dirumah. Dengan malas, ia mengangkat telepon dari sahabat satu apartemennya.

[DISCONTINUE] Love Is Exist [Meteor Garden 2018 Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang