.
.
.
.
.
Setelah pengumuan itu berakhir, Sejong segera menarik Taehyung kembali kerumah lelaki itu kemudian mendandaninya menjadi perempuan. “Aku yakin, dalam waktu beberapa saat lagi pihak kerajaan akan menjemputmu. Kau tidak ingin ketahuan kalau jati diri aslimu ketahuan, kan?”
.
Taehyung tergagap-gagap menjawabnya. “ya, ya.. aku tahu. Tapi, Sejong-ah! Hentikan sebentar! Aku ingin berbicara.” Perempuan itu sama sekali tidak melepaskan alat-alat make up dari wajah Taehyung. Tangan-tangannya bergerak cepat menyulap wajah Taehyung menjadi sosok Taehee.
.
“kau tidak punya banyak waktu, Tae. Sekarang pakai wig-mu. Ayolah, jangan katakana kau mau menyerah dari seleksi!” curiga Sejong sambil menyipitkan matanya.
.
Taehyung menghela napasnya. “itulah yang kupikirkan sekarang. Aku tidak sanggup melakukannya. Kau bayangkan saja, seorang lelaki mengikuti seleksi. Jangan bercanda! Kalau aku ketahuan, bisa-bisa dihukum mati! Yang kutipu ini bukan dari pihak kasta rendah, melainkan kerajaan─tidak, bahkan seluruh kasta akan tertipu. Kau mau terjadi hal seperti itu pada sahabatmu?”
.
Mulut Sejong tertutup rapat, ia menatap Taehyung lurus-lurus. “kau menyamar, Taehyung. Aku tahu kau bukan orang yang ceroboh dalam melakukan ini. Lagipula, apa kau tega melihat adik-adikmu terus-menerus kelaparan? Apa kau mau kehilangan saudarimu lagi?”
.
Kali ini giliran Taehyung yang dibuat bungkam. Ia mengalihkan pandangannya kea rah rambut pirang palsunya kemudian mengambilnya tanpa banyak bicara. Ia menghela napas sebelum memasangkan rambut palsu itu yang dibantu oleh Sejong.
.
“kau tidak punya jalan lain, Tae. Kalau kau menolak, sama saja kau menolak perintah kerajaan. Bukannya menghindari hukuman, kau justru lebih mendekatinya. Setidaknya, kalau kau menyamar, kau sedikit menjauh dari hukuman. Aku yakin, kau bisa melakukannya.”
.
Taehyung tersenyum lembut dari balik pantulan cermin, namun ekspresinya menampakkan kepasrahan. “terimakasih telah mempercayaiku, Sejong-ah. Kau memang sahabat terbaik yang kumiliki.”
.
“ sama-sama.” Sahut Sejong sambil membalas senyum Taehyung.
.
Taehyung memakai gaun sederhana yang dipinjamkan Sejong padanya. Ia tidak mau memakai pakaian yang berlebihan ketika menerima tam dari kerajaan, seadanya saja. Persis seperti penduduk kasta enam lainnya. Sementara menunggu tamu dari kerajaan datang untuk menjemputnya menuju istana, Sejong membantu Taehyung merapikan rumah. Sejong juga membawa beberapa baju kasualnya, kebanyakan pakaian yang sedikit lusuh namun masih bisa dipakai untuk ditaruh ke dalam lemari dan tas yang akan dibawa Taehyung ke istana. Beberapa juga pakaian yang tersisa dari Baekhyun. Anggap saja berjaga-jaga kalau mereka mengecek seluruh rumah.
.
“ kau bawa saja setengahnya untuk ke istana. Setengahnya masukkan ke dalam lemari. Siapa tahu saja mereka mengobrak-abrik rumah ini.”
.
“ hah? Untuk apa mereka mengobrak-abrik rumahku?”
.
Sejong mengendikkan bahu. “persiapan saja kalau misalnya mereka curiga padamu.”
.
Taehyung tersentak dengan perkataan Sejong. “astaga! Bagaimana dengan tetangga-tetanggaku?! Mereka mengenaliku sebagai laki-laki bukan perempuan!”
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SELECTION [KookV] ✅
FanfictionSang Pangeran dan tiga puluh tiga wanita cantik yang siap memperebutkan hatinya. [KOOKV - YAOI - GS - FF INI ASLI MILIK NORIKOKAOIN2404 MASTERNIM] note : Ini ff yaoi yang berselimut gs, jangan salah presepsi. Jangan menduga" terlebih dahulu karena f...