BAB XVII

5.7K 950 59
                                    

.

.

.

.

.

Bagaimana rasanya ketika cintamu tak terbalas? Mereka bilang, dada mereka terasa begitu sesak, seperti menghirup gas beracun dan perlahan membuatmu kehabisan napas dalam sesaat.

.

Perumpamaan yang aneh? Tetapi memang seperti itulah keadaannya yang dilihat Taehyung pada sosok Jungkook. Wajah tampan itu menggambarkan secara jelas bagaimana dirinya jatuh. Kepala itu tertunduk terus-menerus, Jungkook… Taehyung pun bisa melihat bagaimana dia coba menggigit bibir─menahan isakan yang suatu saat bisa saja kembali jatuh- dan raut wajah yang tal lagi bisa Taehyung jelaskan kecuali sebuah kesedihan nyata yang tak lagi dapat terburai dengan sebuah kata.

.

“pa-pangeran?” Taehyung memanggilnya tergagap, meskipun tangisan lelaki calon pemimpin negaranya itu telah lama reda, Taehyung masih takut untuk menyapanya. “kau baik-baik saja?” sambungnya.

.

Jungkook tidak menyahut. Hingga ketika mereka mengembalikan kuda ke kandang dan memutuskan untuk kembali ke mansion, aura gelap seolah menyelimuti Taehyung. Lelaki yang tengah menyamar sebagai perempuan itupu berdehem. Mencoba melunturkan aura gelap namun tetap saja, ia sama sekali tak mendapatkan perhatian dari pangeran. Lelaki itu terlalu sibuk tenggelam dalam pikirannya.

.

Setelah langkah mereka sudah di depan pintu mansion, Jungkook akhirnya bersuara. “Taehee-ssi, maafkan aku yang tidak bisa mengantarkanmu kembali sampai ke depan kamar. Aku sudah menghubungi bodyguard-mu agar segera menjemputmu disini. Kau tidak masalah?” bahkan dari nada suaranya saja sudah terdengar menyedihkan. Taehyung tidak mengerti dengan orang yang tengah jatuh cinta yang awalnya berbunga-bunga tetapi di detik berikutnya mereka bisa asaja jadi begitu mengerikan.

.

“ya, aku tidak masalah.” Sahut Taehyung.

.

Dan ternyata, aura gelap itu menular kepadanya. Taehyung ikut-ikutan menjawab dengan suara pelan penuh hkesedihan. Ia tidak yakin kalau suara itu sebagai penghormatan darinya yang ikut bersedih akibat cinta tak terbalas sang pangeran, atau bagaimana. Entahlah. Dia sendiri kebingungan.

.

Sekali lagi Taehyung memandang wajah tampan sang pangeran yang masih diliputi kesedihan. Entah bagaimana Taehyung merasaka dadanya juga sesak. Apa mood pangeran benar-benar sudah menular padanya?

.

Ini… aneh.

.

Tidak lama kemudian suara langkah terdengar dari belakang. Taehyung sudah menduga siapa yang akan datang.

.

“my lady?” Taehyung berbalik dan menemukan Namjoon yang berpakaian berbeda dari baiasanya. Pakaian prajurit kerajaan. Ia pasti baru saja pulang dari tugasnya setelah pemberontakan di Busan. Namjoon membungkukkan badannya dalam-dalam ketika berhadapan dengan pangeran. Jungkook hanya merespon dengan seadanya, ia hanya mengangguk sekali tanpa memberikan senyum seperti biasanya.

.

“kau bisa mengantarkannya ke kamar, bukan?”

.

Namjoon tersenyum patuh. “tentu yang mulia, akan saya lakukan.”

.

Awalnya Namjoon tidak mengerti mengapa aura di sekitar Jungkook terasa berbeda, ia baru menyadari ketika cahaya bulan yang samar-samar menunjukkan wajah murung pangeran. Mulutnya sudah terbuka hendak menannyakana perihal apa yang telah terjadi. tetapi, Taehyung segera menghentikannya.

THE SELECTION [KookV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang