BAB XXXIV

4.5K 708 54
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung memaksakan tubuhnya untuk berbalik dan berusaha bersikap sopan. "Ya, Hoseok-ssi? Ada apa?"

.

Lelaki itu masih saja belum menyerah pada Taehyung. Seingat Taehyung, ia sudah menolaknya untuk beerapa kali dan terakhir kalinya ia lakukan adalah satu minggu yang lalusaat pesta dansa kerajaan. Ia kira, Hoseok akan berhenti mengejarnya, tetapi lihatlah sekarang. Hoseok masih saja mengggunakan mulut manisnya pada Taehyung.

.

"Aku merindukanmu." Uajranya simpel, tetapi sempat membuat Taehyung merinding dan dalah tingkah.

.

Taehyung berdehem. "um, terimakasih. Ada apa kau datang ke sini?"

.

"kau tidak merindukanku?" tanyanya dengan suara penuh manja.

.

Taehyung memutar bola matanya. "uh, ya. Terserah. Kubilang ada apa kau memanggilku? Aku harus cepat-cepat menuju ruang belajar, Hoseok..uh, Hoseok oppa." Taehyung mengingatkan dirinya untuk memanggil lelaki itu dengan embel-embel tadi. Tetapi Taehyung menyesalinya, lihat saja betapa mengerikannya seringai yang dipasang Hoseok. Yang semakin mengerikannya bahwa senyum itu ditujukan padanya.

.

"Aku suka panggilan itu," gumamnya sendiri. "ah. Aku datang ke sini hanya untuk berpamitan."

.

"pamit? Kau ingin pulang ke Incheon? Mengapa mesti pamit segala kepadaku?"

.

Hoseok tersenyum sambil mendekat kepada Taehyung. "aku hampir setiap hari pulang ke Incheon, Kim Taehee. Tetapi kali ini aku berpamitan untuk pergi meninggalkan negara ini."

.

Rasa penasaran menggelitik Taehyung. "kau mau kemana?"

.

"negara sebelah. Ada tugas yang harus kulaksanakan di sana bersama pangeran Jeon Jungkook."

.

Taehyung tersentak mendengarnya. "Pangeran juga ikut?"

.

Hoseok mengangguk. "ya, ia tidak berpamitan padamu seperti yang kulakukan?"

.

Taehyung terpaksa menggeleng, ia tidak mau mengakuinya dihadapan Hoseok. Ia merasa terluka karenanya. "tidak, sepertinya ia terlalu sibuk untuk mengucapkannya 'selamat tinggal sementara' padaku."

.

"ya, sepertinya begitu. Kalau tidak salah, tadi aku melihatnya berpamitan dengan salah satu peserta seleksi. Oh, mungkin lebih cocok dikatakan sedang berkencan daripada berpamitan."

.

Taehyung tidak suka cara Hoseok memanasi dirinya. Tetapi, mau tidak mai ia terpancing oleh kata-kata itu dan cemburu. Lelaki itu akan pergi ke tempat berbahaya yang mana Negara itu bisa saja membahayakan nyawanya. Bukannya berpamitan pada kekasih nyatanya, Jungkook justru terlalu sibuk dengan wanita-wanita yang ia berikan harapan palsu itu.

.

"mengapa kau tidak menemuinya sendiri?"

.

Taehyung tahu kalau Hoseok berusaha menunjukkan sifat buruk Jungkook padanya Taehyung berusaha tenang dan menjauhkan pikiran negatifnya, sudah cukup Jungah membuatnya kesal hari ini, jangan sampai kata-kata Hoseok selanjutnya bisa membuat Taehyung panas dan memukul wajah tampan kedua lelaki itu. Ya, baik itu Hoseok yang memanasinya maupun Jungkook yang memiliki kesalahan itu sendiri.

THE SELECTION [KookV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang