"Last, but not least, my very favorite song for close this evening, John Mayer - XO. Johnny Aldebaran sign out, happy saturday night!"
Sebuah lagu terputar setelah salam perpisahan diucapkan oleh sang penyiar dari radio sana. Aku tersenyum selebar senyum kuda mendengar lagu yang diputar dari acara radio kesukaanku.
Your love is bright as ever
Even in the shadows
Baby kiss me
Before they turn the lights out.Handphone yang sengaja aku taruh di atas meja riasku bergetar. Aku meliriknya sambil sibuk merapikan riasan di wajahku. Salah satu jariku menggeser tombol hijau di layar, kemudian dengan sigap menempelkan handphone di antara telinga dan bahuku.
"Otw nih." Suara di seberang sana sama persis dengan suara penyiar yang baru saja menutup acaranya.
"Okay, hati-hati." Jawabku, setelahnya telepon terputus.
Jika kalian pikir hal itu bisa disampaikan melalui pesan singkat, tapi tidak berlaku bagi Johnny, yang suaranya baru saja mengudara selama dua jam menemani padatnya lalu lintas kota Bandung di setiap sabtu sore.
Sudah seperti itu siklusnya setiap hari sabtu.
Johnny akan siaran dari pukul 3 sampai 5 sore. Kemudian menutup acaranya dengan lagu kesukaan kami. 10 menit kemudian handphoneku akan berdering dan menampilkan nama kontaknya di layar yang selanjutnya, suaranya lebih terdengar seperti nada sambung "Otw nih" kemudian sambungan telepon terputus. Tau-tau dia sudah ada di depan teras rumah, entah mengobrol dengan Mama, Papa, atau Jef, adikku, sambil menungguku berdandan.
Itu baru satu dari sekian banyak hal yang biasa dia lakukan padaku.
Masih ada beberapa tentangnya yang ingin aku bagikan kepada kalian.
Kuharap kalian penasaran.
Jadi, seperti apa dia?
Johnny itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterlove; Cerita Johnny--AU
FanfictionNamanya Johnny Aldebaran. Mungkin ibunya tahu bahwa kelak anak laki-lakinya ini hobi membuat jantung anak orang berdebar nggak karuan. ©2019, coffecoustic