Johnny itu; suka mengantar pulang pt.1

7.1K 1.4K 472
                                    

Yuta

Yuta
Cuy
Lg apa lu?
Lg pacaran gak?

Kagak
Tumbenan nanya

Yuta
Gabut gak?
Kopdar kuy

Wadaw
Kuy sih
Kapan dimane?

Yuta
Jam 4 lah
Kopi anjis

Sabiii
Siapa aja btw?

Yuta
Aing
Ada al
Sama si jono

Duh
Aing paling cantik lagi:")

Yuta
Ciaaa
Ya dandan yg cantik
Ada yg kangen sama maneh

Bangsat
Maneh ya :">
Berangkat bareng dong tuy

Yuta
Gak bisa
Aing mau nganter cewek aing dulu

Lu punya cewek?!

Yuta
Punya lah!

Ck!
Yaudah gue ngegrab weh

Yuta
Mantap!
Siap!


*

Aku masih menatap layar ponselku yang menampilkan ruang obrolan dengan Yuta. Kalau aku pergi pukul 4 nanti ke kopi anjis, berarti ini akan menjadi pertama kalinya aku bertemu dengan Johnny pasca satu tahun aku putus dengannya.

Mungkin terdengar agak tidak masuk akal kalau aku bilang, setelah malam itu, aku sama sekali tidak pernah bertemu atau bahkan sekedar melihatnya lewat padahal kami masih di satu fakultas yang sama. Tapi memang aku tidak pernah berpapasan dengannya.

Eh, pernah sih satu sore aku melihatnya di parkiran mobil. Dia baru turun dan berjalan terburu-buru melewati gedung B sedangkan aku baru selesai bimbingan proposal di gedung A dan hendak pulang.

Setelahnya aku tidak pernah bertemu dengannya lagi sama sekali. Bahkan di warung atep pun, tempat ia biasa membeli kopi dan rokok, aku tidak pernah melihatnya.

Waktu itu aku masih marah, entah marah pada dia atau pada diriku sendiri. Aku bahkan sempat memblok akun instagramnya dan sepertinya baru beberapa hari lalu aku baru membukanya lagi sebagai bentuk aku sudah memaafkan segalanya termasuk diriku sendiri.

Ditambah aku setelah itu terlalu sibuk mencari judul skripsi, teori untuk penelitianku, pokoknya aku fokus pada skripsiku karena aku ingin lulus tepat waktu. Juga, selang beberapa bulan setelah aku putus dengannya, aku punya pacar. Jadi aku jarang mengingatnya, meskipun sesekali teringat juga.

Ya kangen juga.







Aku turun dari ojek yang aku tumpangi tepat di depan salah satu kedai kopi terkenal di kota ini. Setelah membayar, aku berjalan masuk pelan-pelan sambil mengedarkan pandangan mencari keberadaan Yuta dan yang lainnya. Sampai satu tangan milik Al terangkat mengarah padaku. Aku tersenyum dan langsung buru-buru menghampiri meja yang sudah ada Yuta, Al, dan juga, Johnny.

"Sori sori telat." Aku meminta maaf karena datang pukul 4 lebih.

"Kalem aja sih bukan lagi prabu juga. Pesen dulu gih lu lari apa ke sini ngos-ngosan banget." Sahut Al menenangkanku sambil menyodorkan kertas menu yang dilaminasi. Aku menatap Al yang duduk di sebelahku, berganti ke Yuta yang duduk di depanku, terakhir aku melirik Johnny sekilas yang duduk di sebelah Yuta. Aku tersenyum canggung begitu dia menyapaku dengan menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum.

Bitterlove; Cerita Johnny--AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang