Johnny itu; kesayangan mama

7.1K 1.5K 108
                                    

Mamaku sih bilang sayang dia.
Aku nggak tau kalau mama kalian.



















*

Meskipun Bandung dan Jatinangor terdengar dekat, tapi sebenarnya mereka tidak termasuk di satu kota yang sama. Meskipun bisa ditempuh dengan satu kali naik damri dengan ongkos sepuluh ribu, tapi waktu tempuh 2 jam membuatku memilih untuk kos saja dari pada kuliah jadi keteteran.

Aku bisa dibilang anak kurang ajar karena jarang pulang ke rumah. Sebenarnya aku bukan tidak mau, tapi tugas kuliah dan segala jenis kegiatan ukm juga kepanitiaan membuatku jadi lebih memilih menghabiskan akhir pekan untuk tidur seharian di kos.

Di satu waktu, ketika aku sudah hampir 2 bulan tidak pulang dan mama terus merengek kangen juga memintaku pulang. Aku akhirnya berniat pulang jumat sore ketika aku hanya ada kelas sampai pukul 11.30 dan tidak ada kegiatan organisasi.

Aku bilang pada Johnny bahwa aku akan pulang minggu ini dan untuk pertama kalinya juga dia mengantarku pulang ke rumah. Sekalian katanya, dia juga mau pulang ke rumah neneknya karena ya, dia tinggal di Bandung dengan neneknya. Kedua orang tuanya yang sibuk mengurus bisnis sampai ke Amerika. Bahkan menurut ceritanya dia lahir dan pernah tinggal di Amerika sampai SMP sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali tinggal di sini bersama neneknya meskipun kedua orang tuanya menetap di sana.

That's why sometimes this guy act like he's an american.

Sore itu, ketika mobil fortuner hitam milik Johnny terparkir di depan pagar rumahku, ada mama di sana sedang menyiram tanamannya. Mama langsung menyimpan semprotan tanamannya begitu melihat aku berjalan masuk dengan Johnny di sebelahku.

"Aduh, kakak pulang sama siapa ini?" Sebuah kalimat sambutan meluncur dari mulut Mama.

"Kenalin Ma, Johnny." Aku menunjuk Johnny dan Mama langsung membentuk huruf O dengan bibirnya.

"Selamat sore tante." Sapa Johnny manis sambil menyalami tangan Mamaku.

"Oh ini Johnny." Mama terdengar seperti mau melabrak tapi Johnny hanya mengulas senyum sopan kepada Mama.

"Kok gitu?" Aku menanyakan ekspresi mama barusan.

"Jef cerita katanya pacarnya Kakak temennya Jef di radio. Iya?" Mama bertanya kepada Johnny yang dibalas anggukan olehnya.

Tumben banget Jefry cerita soal aku ke Mama. Padahal selama ini bagiku dia seperti adik paling nggak peduli di dunia ini.

"Dunia sempit ya tante. Muter-muter di situ aja." Johnny mencoba bergurau dengan mama.

"Nggak sempit. Cuma yah, memang udah jodohnya aja ketemu di situ."

Aku menepuk jidatku sendiri merasa geli dengan guyonan Mama dan lebih parahnya Johnny dan Mama kompak tertawa.

"Jefry nya ada tante?"

"Belum pulang. Barusan izin pulang telat katanya nggak tahu mau cari buku apa dulu ke gramedia." Jelas Mama membuat Johnny mengangguk-angguk kecil.

"Eh jangan panggil tante nak Johnny, panggil mama saja."

Johnny sontak menatapku dan aku juga sedang menatapnya. Kami saling melempar tatapan beberapa detik sebelum dia tertawa kecil dan mengangguk semangat.

"Siap Ma!" Katanya dengan gestur hormat. Mama tersenyum sumringah dan langsung menarik lengan Johnny mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Aku merinding melihatnya.



*

Puncaknya mama menyukai Johnny, mungkin ketika dia meminta izin mama untuk mengajakku keluar dan berjanji mengantarku pulang tepat pukul 12 malam.

Bitterlove; Cerita Johnny--AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang