"Hai Aki-kun. Pagi." Kata Reishi saat membuka pintu ruang rawat Aki yang asyik menonton tivi.
Aki menoleh pada Reishi dan tersenyum, dia juga menoleh pada Louise dengan terpana karena tidak menyangka akan bertemu bule keren.
Aki mengangguk dan menulis di buku pemberian Haru.
Reishi menerima buku dengan sampul putih polos itu dan membacanya.
"Apakah Sensei juga dokter penanggung jawabku? Atau artis yang sedang menyamar? Aku jadi malu, kalian keren sekali sedangkan aku belum mandi."
Reishi dan Louise saling pandang lalu tertawa.
"Kamu ini bisa saja, apa kamu mau mandi dulu?"
Aki mengangguk dan mencoba turun dari tempat tidur. Tapi dia terhuyung sehingga Reishi langsung memapahnya.
"Kamu pusing." Tanya Reishi.
Aki mengangguk dan tersenyum menatap Reishi yang menjulang di depannya. Ternyata Reishi sangat tinggi.
Reishi tak percaya saat memapah Aki, tubuhnya terasa sangat ringan. Dia sangat kurus.
"Setelah ini aku akan mengecek tekanan darah, berat badan dan tinggimu ya?" Kata Reishi memapah Aki yang agak lemah untuk berjalan.
Aki mengangguk dan saat di depan pintu dia menekan pelan dada Reishi dan menggeleng.
"Kenapa?"
Aki menunjuk dirinya dan mengacungkan jari telunjuk kanannya dan menunjuk kamar mandi.
"Tapi nanti kamu pusing atau terjatuh,"
Aki membuka mulutnya dan bersuara. "Aa..."
"Baiklah, aku akan berdiri di sini. Hati-hati ya?"
Aki tersenyum sambil mengangguk dan menutup pintu kamar mandi.
Louise memperhatikan Reishi yang menyandar ke dinding di samping pintu kamar mandi.
"Apa sebelum dia masuk rumah sakit dia bisa bicara?" Tanya Louise.
Reishi mengangguk. "Ya, untuk rehabilitasinya akan diserahkan padaku, aku akan membuat dia bisa bicara kembali dan memulihkan daya ingatnya."
"Dia perlu buku itu untuk mengingat apa saja yang sudah terjadi."
"Ya, aku akan meminta dia menulis setiap malam tentang apa saja yang dia alami selama sehari." Reishi melirik Louise yang masih memandanginya.
"Nanti malam aku akan ceritakan banyak hal padamu tentang dia,"
Louise mengangguk sambil tersenyum. "Ganbatte."
Reishi menyengir dan mengangguk.
###
Haru membaca laporan terbaru tentang pasiennya yang menderita kelainan syaraf di tulang belakang. Dia membaca namun pikirannya melayang pada Aki.
"Apa yang harus aku lakukan agar dia sembuh tanpa efek yang berpengaruh besar pada ingatan dan syarafnya?" Tanya Haru dalam hati.
"Kenapa dia masih bisa tersenyum dengan keadaan segila itu?"
Haru mengambil ponselnya dan mengetik pesan dan mengirimnya.
Reishi yang membantu Aki berpakaian melirik ponselnya di saku jas yang berbunyi singkat.
"Aki-kun, kamu sudah sarapan?" Tanya Reishi sambil membantu Aki duduk di tempat tidurnya.
Aki mengangguk sambil tersenyum. Dia mengambil buku dan menulis di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time I Have For You (Yaoi) [Completed]
RomanceHaru dikejutkan oleh pasien kritis yang datang tengah malam ke Instalasi darurat. Kemudian ketika pasien itu diputuskan untuk dirawat, Haru diperintahkan menjadi dokter penanggung jawabnya. Namun pasien bernama Aki, yang menderita penyakit kelainan...