"A dangerous plan, just this time
A stranger's hand clutched in mine
I'll take this chance, so call me blind
I've been waiting all my life
Please don't scar this young heart
Just take my hand...I was made for loving you
Even though we may be hopeless hearts just passing through
Every bone screaming I don't know what we should do
All I know is, darling, I was made for loving you.." *Haru berdiri di depan pintu kamar Aki sambil mendengar Aki bernyanyi. Lagu itu sering dia nyanyikan sampai Haru hapal liriknya dan tanpa sadar menyanyikannya sendiri dengan suara kecil saat bekerja.
Sudah dua bulan sejak saat itu dan Aki sekarang sudah sehat total. Dia bahkan sering pergi ke kamar pasien-pasien lain dan menyanyi untuk mereka. Menghibur para pasien yang sedih dengan sakit mereka. Menyemangati mereka, sehingga banyak sekali yang menyukai dan menyayangi Aki di sana. Mereka sedih mendengar Aki akan pulang. Tapi Aki berjanji akan datang setiap hari ke sana untuk menghibur mereka.
Haru tersenyum dan menoleh pada Reishi yang mendekatinya dengan semangat, namun menoleh ke pintu kamar Aki dengan tatapan lembut sebentar. "Ah, suara Aki-kun memang begitu indah... aku selalu menyukai suara Aki-kun yang lembut. Oiya. Sensei, semuanya sudah siap, Sensei jangan mengantuk ya?"
Haru mengangguk dan tersenyum. "Aku tidak sabar melihat bagaimana reaksinya nanti."
"Aku merasa beruntung, Kagura-Sensei mau tersenyum padaku, hahaha." Kata Reishi dalam hati dan menyengir.
"Aku juga tidak sabar. Ayo Sensei, jangan ketemu dengan Aki-kun dulu. Aki-kun taunya kan Sensei sudah pulang." Reishi menarik tangan Haru yang masih mendengar Aki bernyanyi dengan gitarnya. Dan teringat dua hari sebelumnya saat Reishi mengingatkannya sesuatu
***
Sensei! Sensei tau dua hari lagi hari apa?" Tanya Reishi dengan semangat memasuki ruangan."Hari Sabtu? Atau nama harinya sudah ganti?" Tanya Haru bingung.
"Bukaan, astaga. Apa Sensei benar-benar pacar Aki-kun?" Tanya Reishi sambil memegang dahinya.
"Apa hubungannya hari dengan Aki??" Tanya Haru geram.
"Senseei, hari Sabtu itu tanggal 20 Oktober, ulang tahun Aki-kun, Senseeei." Kata Reishi dan rasanya ingin mencubit pipi Haru tapi tidak jadi.
"Shimatta... kenapa aku bisa lupa?? Astaga, maafkan aku, lalu bagaimana? Ah, aku harus menyiapkan hadiah, oh iya, hari itu dia sudah bisa pulang kan? Akan aku persiapkan sesuatu di rumah." Haru langsung sibuk sendiri.
"Sensei, tunggu." Reishi meremas pelan bahu Haru dan menyengir. "Kami sudah mengatur rencana. Sensei tinggal ikut saja. Dan boleh menambah ide."
"Kami?" Tanya Haru.
"Ya, aku, Keita, dan beberapa perawat lainnya. Aku akan menceritakan rencananya pada Sensei, tapi kalau Sensei tidak suka, boleh diubah."
Haru tersenyum dan menepuk pelan bahu Reishi. "Terima kasih, kamu sudah melakukan semua ini untuk Aki, bahkan mengingatkanku yang hampir saja lupa. Aku akan ikut rencanamu."
Reishi tersenyum dan mengangguk semangat. "Semoga Aki suka dengan kejutannya."
***
"Aki..." suara lembut Haru membangunkan Aki yang tertidur pulas. Aki membuka matanya dan mengerjap-ngerjap sambil menyadari siapa yang membangunkannya.
"Haru-chan?" Kata Aki dan duduk sambil menggosok matanya.
"Maaf ya?" Haru menyengir dan menutup mata Aki dengan kain hitam. Sedangkan Reishi mengikat tangan Aki ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time I Have For You (Yaoi) [Completed]
RomanceHaru dikejutkan oleh pasien kritis yang datang tengah malam ke Instalasi darurat. Kemudian ketika pasien itu diputuskan untuk dirawat, Haru diperintahkan menjadi dokter penanggung jawabnya. Namun pasien bernama Aki, yang menderita penyakit kelainan...