Chapter 3

4.5K 399 48
                                    

Haru duduk sambil menopang dagu. Dia bertanya-tanya kenapa hatinya terasa lembut dan bergetar karena Aki. Bahkan hanya mendengar namanya atau membaca nama itu di laporannya membuat dirinya tak fokus.

"Apa yang terjadi padaku? Aki kan laki-laki... apa aku mulai menganggap dia orang terdekatku? Seperti adik?" Tanya Haru dalam hati.

Aki berbaring sambil menatap langit-langit dan mengusap kepalanya. Kemudian tersenyum.

"Kapan aku bisa bicara? Aku tidak sabar..." batin Aki dan melirik pintu yang terbuka.

"Hai Aki-kun, bagaimana keadaanmu?" Tanya Reishi sambil tersenyum memasuki kamar dan berjalan mendekati tempat tidur Aki.

Aki memandang Reishi lama dan tersenyum sambil duduk dan mengambil bukunya.

"Reishi nii-chan?"

Reishi mengangguk sambil tersenyum dan mencoba menahan senyum lebar mengingat Aki memeluk Haru tadi.

"Sudah sarapan dan mandi?"

Aki mengangguk dengan semangat. Dia menarik pelan lengan jas Reishi.

"Ada apa? Apa kamu merasakan sesuatu?"

Aki menulis dengan cepat di bukunya dan Reishi kaget membacanya.

"Yang kemarin apakah pasangan nii-chan? Kalian memakai cincin yang sama."

"Apakah dia mengingatnya? Atau membaca tulisannya?" Batin Reishi dan menatap Aki sambil tersenyum dengan pipi sedikit merona. "Iya, kelihatan ya?"

"Ya, apa itu cincin tunangan? Atau hanya tanda hubungan kalian?"

"Itu cincin pernikahan kami, kami sudah menikah."

Aki menganga menatap Reishi. Kemudian dengan semangat kembali menulis.

"Apa yang harus aku lakukan agar bisa menarik hati Haru-chan?"

Reishi tertawa pelan membaca tulisan Aki. "Aku rasa kamu sudah menarik hatinya."

Aki menatap Reishi bingung.

"Benarkah?"

Reishi mengangguk. "Semoga perasaan kalian bersambut."

Aki tersenyum dengan pipi merona. Kemudian menulis lagi.

"Bagaimana caranya berpacaran dengan laki-laki?"

"Astaga, anak ini lucu sekali." Batin Reishi berusaha menahan tawanya.

"Kamu berbicara yang akrab dengannya, mengatakan perasaanmu, lalu memeluknya, menciumnya."

Aki menyentuh bibirnya sambil terbayang Haru.

"Manis sekali, kalau Kagura-Sensei melihatnya dia pasti mimisan." Batin Reishi dan mendekati Aki.

"Aku periksa jahitan di kepalamu ya? Aku mau mengganti perbannya." Kata Reishi sambil mendekati Aki.

Aki mengangguk pelan. Kemudian menulis lagi.

"Nii-chan sangat lembut ya?"

Reishi membaca tulisan itu dan tersenyum. "Aku sudah menganggapmu adikku, aku tidak punya adik."

Aki mengangguk sambil tersenyum ceria. Dia meringis sedikit ketika Reishi membuka perbannya.

"Sakit? Maaf ya?"

Aki mengangguk sambil menepuk pelan dada Reishi. Kemudian dia menulis.

"Maafkan aku nii-chan, tapi boleh aku meminjam ponsel? Kalau misalnya aku ingin menghubungi nii-chan atau Haru-chan."

The Time I Have For You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang