Aki meregangkan tubuhnya. Dia baru selesai pemanasan sebelum memulai latihan dengan pemusiknya. Aki akan bermain piano sambil bernyanyi diiringi orkestra yang sudah mempelajari partitur mereka masing-masing.
"Rasanya pegal sekali menyiapkan partitur untuk mereka semua, tapi aku tidak sabar mendengar hasilnya nanti," Kata Aki sambil memasuki studio.
"Aki-kun, mereka sudah siap. Kita sudah bisa mulai?" Tanya Toshiro, manager Aki. Lelaki yang berwajah tampan dan ceria juga bersemangat.
"Sudah, aku tidak sabar mendengar hasilnya." Kata Aki sambil tersenyum dan berjalan mendekati piano.
"Yoroshiku onegaishimasu." Aki membungkuk pada semua pemusik yang duduk di posisi masing-masing.
Semuanya juga berdiri dan membungkuk sambil mengucapkan kalimat yang sama.
Aki tersenyum dan duduk di depan piano. Dia menatap partiturnya sendiri kemudian mulai memainkan nada-nada pelan di piano.
Dan kemudian orkestra pun mulai mengiringi dari alunan lembut biola dan petikan cello. Aki merinding karena mereka memainkan musik begitu indah dan seperti mendalami setiap nada yang tertera di partitur.
"Mereka memang musisi hebat," Batin Aki sambil tersenyum dan mulai bernyanyi.
"Aki-kun hebat sekali, dia mempersiapkan partitur untuk semuanya dan hasilnya jadi seindah ini. Aku merinding," Kata Kousei.
"Kalau saja dia bersekolah dulu di To-On, musiknya pasti akan lebih hebat dari ini."
"Aku setuju, sayang dia tidak kuliah dulu."
###
"Aki, bagaimana hasilnya?" Tanya Haru saat sampai di rumah. Karena Aki belum pulang, Haru meneleponnya dan untung saja langsung diangkat.
"Haru-chaan,, maaf aku belum bisa pulang, dan juga tidak ada makanan, Haru-chan bisa pesan kan?"
Haru tertawa sambil duduk di sofa dan mengacak rambutny sehingga turun menutupi semua dahinya. "Aki, memangnya kamu koki rumahku? Kamu jangan khawatir soal perutku. Sekarang kalau kamu tidak sibuk, bisa ceritakan padaku hasilnya?"
Aki tersenyum dan melirik ke arah studio. "Nanti akan kudengarkan. Lagu yang aku ciptakan untukmu."
Haru tersenyum dan mengangguk. "Aku akan menunggumu, semangat ya?"
"Iya, nanti ketemu di rumah ya Haru-chan."
"Hai."
Aki memutuskan telepon dan tertawa pelan kemudian dan bergabung dengan yang lainnya. Berharap secepatnya selesai dan ingin menunjukkan pada Haru hasil kerjanya.
###
"Aku telat sekali, dan itu pun belum selesai semua, tapi setidaknya besok sudah diskusi untuk pembuatan video musiknya." batin Aki sambil memutar kunci pintu dan membuka pintu dengan pelan.
"Tadaima..." ucap Aki pelan sekali. Semua lampu sudah mati kecuali di ruang TV. Aki mengunci pintu dan berjalan pelan ke arah ruang TV, berpikir kalau Haru ada di sana karena TV masih menyala.
"Ah..." Aki menatap sendu pada Haru yang tertidur di sofa. Dia bahkan belum mengganti baju. Aki melihat ke dapur dan tidak ada bekas makanan di sana.
"Haru-chan katanya tidak usah khawatir, tapi dia tidak makan. Aku harus menyiapkan makanan sebelum pergi besok." Batin Aki sambil mengusap rambut Haru dengan lembut. Aki mengambil selimut ke kamar dan menyelimuti Haru.
"Ah, aku tidur di sini saja, muat kok." Aki perlahan naik ke sofa dan berbaring sambil memeluk Haru.
"Semoga saja aku tidak sebegitu sibuknya jadi aku tetap bisa bertemu Haru-chan setiap hari." Batin Aki dan mulai tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time I Have For You (Yaoi) [Completed]
RomanceHaru dikejutkan oleh pasien kritis yang datang tengah malam ke Instalasi darurat. Kemudian ketika pasien itu diputuskan untuk dirawat, Haru diperintahkan menjadi dokter penanggung jawabnya. Namun pasien bernama Aki, yang menderita penyakit kelainan...