Ika menatap halaman rumahnya dari jendela kamar, disana ada anak usia enam tahun sedang bermain di ayunan. Sudah menjadi rutinitas anak itu tiap sore, ia akan duduk di ayunan yang bergerak tanpa di dorong oleh orang lain. Sebagai ibu dari anak tersebut, ia selalu mengkhawatirkan putranya yang terasa aneh sejak akhir-akhir ini.
Mata Ika menajam, napasnya beradu dengan cepat seiring bersamaan perutnya yang berkontraksi palsu. Ika mengandung anak keduanya, dua bulan lagi prediksi persalinan. Matanya menangkap anak sulungnya sedang berbicara entah pada siapa, Ika tak melihat siapapun disana. Sudah sekitar satu tahun ini anaknya berlaku aneh, berbicara sendiri, tertawa bahkan menangis. Ia terkadang dibuat takut oleh anaknya, sering kali ia merasa tertekan dan gagal sebagai seorang ibu.
Selama beberapa tahun ini ia memilih bekerja menjadi wanita karir, baru satu bulan lalu ia mengirim surat pengunduran dirinya. Kemungkinan saja sang putra merasa kesepian lalu akhirnya berhalusinasi, merasa memiliki teman tak kasat mata.
Ika menghembuskan napas panjang, ia akan menyapa anaknya sekarang.
“Sayang, kamu ngapain disini?”
“Ndaru lagi main sama teman, ma.” Jawab anak kecil yang kini menunjuk-nunjuk kursi ayunan dihadapannya, kepala Ika terasa pening hingga harus berpegangan pada tiang ayunan.
“Endaru Mahatma, masuk ke rumah.”
Ika menatap anak sulungnya dengan tegas, sudah cukup beberapa bulan ini anaknya sering berhalusinasi, Ika merasa bersalah karena ia tidak bisa memberikan waktunya untuk Ndaru.
“Tapi, ma.. kasihan teman Ndaru, dia sudah nunggu lama disini.”
“Ndaru, tolong patuhi perintah Mama.”
Endaru menatap sang Mama dengan wajah ditekuk masam, selanjutnya anak itu berdiri dari ayunan. Ia menatap sekali lagi tempat dimana bayangan itu berada.
“Aku masuk ke rumah dulu ya, Mamaku sedang galak.”
Mendengar itu membuat Ika berdecak, sedangkan Endaru sudah lari masuk ke dalam rumah sebelum terkena amarah dari Mamanya. Ika menatap ayunan tersebut, bulu kuduknya tiba-tiba meremang.
Segera Ika melangkah masuk ke dalam rumah, jauh di ayunan tersebut ada sosok anak kecil seusia Endaru yang menatap rumah itu dengan tatapan lesuh dan murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKHLUK PENJAGA ANAKKU
Horror-SLOW UPDATE- Ika seorang Ibu yang mengkhawatirkan buah hatinya, sejak beberapa waktu lalu ia merasa ada kejanggalan dengan anaknya. Endaru Mahatma, sang anak berlaku aneh serta misterius. Mengobrol sendiri, ketawa dan bahkan menangis sendiri. Ia su...