Story by dannica
Cover by @RiMa_LA
Taehyung dan Jimin.
Dua remaja bagaikan langit dan bumi.
Taehyung dengan kecintaannya pada hujan dan Jimin yang sangat menghindari dimana tetes air meluncur jatuh ke bumi.
Taehyung si penyuka terang dengan satu ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
10/01
Taehyung, namja berusia tujuh-belas tahun itu begitu khidmat menikmati sajian alam yang mungkin membuat orang-orang sering mengeluh.
Ya, hujan.
Baginya hujan merupakan sebuah esensi membahagiakan yang bahkan membuat sudut hatinya meletup-letup layaknya kembang api yang sering ia nyalakan sewaktu ia kecil.
Tak hanya itu...
Warna-warni yang sekarang ia lihat bersama rintik hujan menambah estetika di manik mata cokelat pemuda berparas tampan yang sedang duduk di bangku pojok kelasnya.
Warna biru yang mendominasi dengan selingan warna lembut seperti hijau, kuning, putih, dan sebagainya menjadi pemandangan yang indah. Apalagi dengan harum itu yang menambah nilai plus suasana saat ini di mata seorang Kim Taehyung.
Ya, harum itu...
Sebuah keharuman yang khas saat hujan turun yang begitu ia sukai. Harum petrichor. Yaitu sebuah keharuman yang akan semakin dahsyat ketika tetes air hujan pertama kali jatuh menyentuh bumi.
Meresapi sisa-sisa keharumannya, Taehyung pun memejamkan mata. Ia sudah tak peduli dengan kelas yang gaduh akibat celometan-celometan teman sekelasnya. Bahkan Taehyung lebih memilih menatap keluar jendela daripada melihat penampakan seisi ruangan yang penuh warna dan membuatnya sesak lantaran banyaknya orang yang berbicara karena saat ini kelas sedang kosong.
Yang sangat ia tunggu-tunggu sekarang adalah dering bel tanda selesainya semua kegiatan wajib di sekolah. Ia sudah tak sabar untuk merasakan dinginnya ratusan bahkan ribuan tetes air yang kini masih setia terjun dari langit.
Ia juga sudah tidak sabar untuk melihat secara langsung bagaimana warna biru itu muncul manakala tetesan air langit jatuh menyentuh tanah atau jalan di bawahnya.
Sungguh, bahkan dibayangannya saja ia sudah bereuforia, apalagi saat ia benar-benar berada di bawahnya. Mungkin kata 'bahagia' saja tak cukup untuk mengintepretasikan perasaan Taehyung.
Kriinggg 🎶
Lama menunggu, akhirnya dering bel tanda usainya pelajaran membuat seisi kelas termasuk Taehyung segera melompat mengambil ransel masing-masing dan bergegas keluar untuk kembali ke naungan nyaman mereka.
Ia bisa melihat beberapa teman-teman sekolahnya menunggu hujan reda di lobi utama gedung sekolahnya. Ada pula yang nekat menembus rintik hujan menuju jemputan mereka. Dan Taehyung, tentunya namja tampan pemilik senyum kotak yang khas itu memilih menembus riuhnya rintik air langit. Ia pun segera membungkus ranselnya dengan mantel tas berbahan parasut yang anti air. Walaupun ia sangat mencintai satu fenomena yang diciptakan Tuhan itu, namun ia juga tidak suka bila ransel sekolah miliknya basah yang akan membuat isinya juga ikut basah. Untuk itu, Taehyung selalu menyiapkan mantel tas di saat musim-musim seperti ini.