SEVEN

15.2K 1K 40
                                    

.
.
.
.

Gue liat ten udah tidur dikamar nya sama taeyong. Sebenarnya ten kesal dengan jungkook, tapi ten sabar buat gak nonjok jungkook.

Masa iya nonjok orang yang udah hari h mau nikah, kan gak enak di liat muka nya ada tompel tompel biru.

Ngomong ngomong, soal taeyong. Ten sama taeyong udah temenan dari sd, sd dan smp dia satu sekolah, cuma pas sma mereka berdua pisah sekolah. Walaupun sekolah nya sama sama, tapi kan namanya orang tua yang nentuin.

Gue masuk ke kamar gue, gue lihat handpone di nakas bergetar. Gue angkat.

"Halo"

"Hmm"

"Dia teman aku"

"Hmm"

"Kamu marah kan?"

"Gak"

"Tuh kan marah"

"Ngapain gue marah? Gue punya temen cowok juga lo gak marah kan?, begitupun dengan gue, Sekarang impas"

Gue mematikan handpone gue,lalu beranjak ke kasur untuk tidur.

₩₩₩


" Saya, Jeon Jungkook menerima engkau, Lalisa Manoban menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai" ucap jungkook dengan lantang.


Kini pendeta menatap ke gue.

Saat saat yang paling gak gue suka,

" Sdri. Lalisa Manoban , sekarang ucapkan janji nikah saudari dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan" kata pendata.

Tanpa ada paksaan? Tanpa? Ada? Paksaan?. Gue nikah aja tanpa atas dasar cinta, gimana gua gak terpaksa coba.

Gue lirik kakek gue yang sedang menunggu gue mengucapkan janji pernikahan, wajah wajah kakek gue yang buat hati gue luluh karna aura melas nya.

Gue gugup, keringat di dahi gue menumpuk. Jungkook yang ngelihat gue gugup langsung megang tangan gue, percuma juga lo megang tangan gue sampe kapalan juga gak bakal reda gugup gue.

Gue dengan terpaksa " Saya, Lalisa Manoban menerima Engkau, Jeon Jungkook menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai"

Pendeta langsung mengambil kotak cincin lalu di perlihat kan ke gue dan jungkook.

" Cincin ini menggambarkan kasih antara seorang suami dan isteri. Cincin yang melingkar tidak mempunyai ujung dan pangkal, melambangkan kasih yang tidak akan berhenti. Cincin ini terbuat dari emas murni tidak akan berkarat, melambangkan kasih yang tidak akan luntur dan---

Jantung gue berdegub kencang, serasa pengen meledak. Gue gak percaya, kalo gue udah jadi milik orang lain, bukan pacar, melainkan suami.

Gue sama jungkook juga belum mengenal satu sama lain, gue gak tau bagaimana sifat jungkook, apa pun tentang dia, begitupun dia tentang gue.

[1] She Is Mine ✔ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang