"Abangggggg!!!""Oyy, apaan"sahut ten
Gue teriak dan ngosngosan, setelah membuka mata. Jadi itu semua mimpi?
Kenapa gue berasa de ja vu?
Memegang kepala gue yang sakit setelah di timpuk bola.
Ten yang lagi nyemil di meja perawat, langsung menghampiri gue yang masih tertidur di brankar.
"Lo gapapa kan?" Tanya nya.
Gue mengangguk, kepala sedikit mendingan.
Tapi Tiba tiba gue teringat dengan jungkook yang membuat mata gue memanas, dada gue kembali sesak.
Ten yang ngeliat gue nangis langsung kelabakan "ehh lo kenapa nangis? Masih sakit? Mana yang sakit?" Panik ten.
Gue geleng geleng, lalu mendudukan diri gue. Pipi gue sudah basah karna tangisan gue.
Jika benar ini cemburu.
Ini adalah salah satu cemburu yang sangat menyakitkan.
Berawal dari pelukan, terus ciuman?
Itu jungkook otaknya di pake gak sih?
Kalo membunuh itu halal, udah gue cangkul leher jungkook.
Gue memeluk ten dari belakang, menyandarkan kepala nya di punggung nya, sesek dada gue nginget nya.
Ten yang memunggungi gue kebingungan sendiri denger isak tangis gue.
ten melepaskan tangan gue yang melingkar di perut nya, lalu berbalik menatap gue yang masih menangis.
Ten nepuk nepuk pundak gue "gue kompres tangan lo dulu ya, tangan lo bengkak" kata ten, lalu pergi ke luar.
Gue melihat tangan gue yang membengkak, sakit nya gak sebanding dari sakit nya hati gue.
Gue memeluk lutut gue, menangis sejadi jadinya. Bahu naik turun, dan sekuat kuat nya gue menggit bibir gue agar tidak terdengar.
Sesak rasanya.
Apa perasaan ada untuk di permainkan?
Huh, Sebisa mungkin gue percaya sama jungkook, tapi dengan gampang nya dia ngeruntuhin semua kepercayaan gue.
Jungkook brengsek
Cowok gila
Tau begini sakit nya, gue gak bakal mau nikah sama cowok bajingan macem jungkook, dasar keparat.
Tiba tiba pintu terbuka dengan suara ricuh. Dan disitulah muncul lah jisoo, jennie, chaeyong.
Gue masih setia memeluk lutut gue, dan terisak. Bibir gue udah lecet karna gue gigit.
Mereka bertiga datang menghampiri gue dengan tergesa gesa. Lalu membuka tirai bilik kamar.
"Lisaa, ya ampun. Lo gapapa? Maaf gue terlalu maksa lo" ucap jisoo memegang pundak gue.
Gue melepas kan pelukan gue dari lutut gue dan menatap mereka bertiga "asdfghjkl... sakit banget ya? Sampe muka lo bengkak begitu" kata chaeyong.
"Tangannya juga bengkak" sahut jennie, menunjuk tangan gue.
"Gimana engga bengkak, bola nya udah kaya di isi semen. Keras."balas chaeyong.
Jisoo duduk di pinggir brankar lalu mengusap punggung gue, karna gue masih menangis. "Maaf ya, gara gara gue lo----"
"Aaaaaaa, jisoo" gue menyela ucapan jisoo,lalu menghambur memeluknya.
Jennie sama chaeyong yang ngeliat gue semakin meledakan tangisan gue, kebingungan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] She Is Mine ✔ [Revisi]
Fanfictionya pokok nya kita nikah || #1 liskook [04-05-19] #1 Lalisamanoban [04-05-19] #marriage #komediromantis © jjahewedang