Part 14 Angry God

1K 115 6
                                    

Hai aku lanjut lagi, sekalian aku mau kasih tahu kalau ada kemungkinan aku update ga seperti biasanya di karenakan aku baru aja pindah shift ke malam jadi butuh waktu menentukan kapan mau nulis.

Tapi akan tetap aku lanjut sebisaku dan maklum kalau agak pendek iya.

Masih ada typo

Happy reading

****

Hagi kembali menghelah nafas ketika lagi-lagi di pagi hari Kyuhyun masih belum juga terbangun, itu berarti Kyuhyun sudah tertidur lebih dari tiga hari, selama itu juga Hagi hanya menunggu Kyuhyun dengan perasaan cemas, Hagi menyadari banyak hal saat Kyuhyun tidak sadarkan diri bahwa ia merindukan pangeran arogan nan sombong ini, Hagi lebih menyukai berdebat dengan Kyuhyun dari pada menunggui namja itu bangun dari tidur panjangnya.

"Apa dia pangeran tidur, kenapa lama sekali tidurnya." Hagi menggerutu kecil lalu kembali menyeka keringat di dahi Kyuhyun.

Seolah mendengar ucapan Hagi, pangeran tidur itu bangun dari tidurnya perlahan lalu menatap Hagi sendu membuat Hagi berteriak memanggil Min Ji agar mendatangkan tabib sekarang juga.

"Syukurlah kau bangun." Hagi tanpa sadar menggenggam tangan Kyuhyun sambil menangis.

"Kenapa aku menangis." Hagi menghapus air matanya sambil tersenyum senang.

Kyuhyun sendiri hanya bisa menatap istrinya itu sendu, perasaan haru, bahagia dan cinta untuk istrinya membuat Kyuhyun juga ikut menangis, Kyuhyun membawa tangan Hagi ke arah bibirnya lalu mengecup punggung tangan Hagi dengan segenap perasaannya yang membuat Hagi kehabisan kata-kata.

"Aku merindukanmu Hagi..." Kyuhyun menatap Hagi yang terkejut dengan ucapan Kyuhyun membuat Kyuhyun tersenyum kecil.

"Benar ternyata... kau Hagi." Ucapan Kyuhyun mau tidak mau membuat Hagi menarik tangannya lalu memunggungi Kyuhyun cepat.

"Aku tidak mengerti maksudmu, aku akan menunggu tabib di luar." Belum sampai Hagi berdiri dari ranjang Kyuhyun sudah dengan cepat memeluk Hyunmie dari belakang.

"Tinggallah dulu disini aku baru saja bangun dan senang karena istriku ada di sampingku. Lagi pula mau kau Hagi ataupun Hyunmie kau tetap istriku." Hagi lalu memalingkan wajahnya menatap Kyuhyun bingung.

Perlahan Kyuhyun membuat Hagi berhadapan dengannya lalu tangannya terulur pada kalung di leher Hagi sambil tersenyum kecil.

"Aku senang kau masih menggunakan kalung ini, karena dengan begitu kau masih dan akan tetap menjadi istriku." Kebingungan di mata Hagi hanya buyar dengan membulatnya mata Hagi ketika dengan lembut Kyuhyun mencium Hagi dalam dan lagi-lagi Hagi hanya bisa memejamkan mata menerima ciuman suaminya yang jujur saja Hagi rindukan.

Keduanya baru berhenti ketika ada suara intruksi dari arah pintu kamar yang berasal dari Changmin dan Min Ji serta seorang tabib yang memunggungi mereka, keduanya nampak canggung membuat Hagi ingin kabur saja tapi tangannya jelas di genggam erat oleh Kyuhyun yang mau tidak mau membuat Hagi harus terus di samping Kyuhyun bahkan ketika tabib memeriksa Kyuhyun.

"Kondisi pangeran sudah stabil hanya masih harus banyak beristirahat." Setelah mengatakan hal itu sang tabib langsung diantar keluar oleh Min Ji menyisakan Changmin yang masih nampak pucat, Kyuhyun baru ingat jika Changmin juga terluka.

"Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau bekerja? Kau jelas masih butuh istirahat." Ucapan Kyuhyun membuat Hagi menatap Changmin ikut bertanya dia lupa jika Changmin saat itu juga terluka tapi sekarang sudah kembali bekerja.

"Saya sudah cukup beristirahat Pangeran, sebenarnya hari ini saya baru mulai bekerja kembali jadi saya kira saya harus ada di sini ketika pangeran bangun." Kyuhyun menghelah nafas pelan.

"Aku tidak mau tahu setidaknya beberapa hari lagi kau baru boleh kembali bekerja, sekarang pulanglah aku akan baik-baik saja karena sepertinya aku juga akan beristirahat beberapa hari ini." Changmin menatap Hagi sebentar yang di balas anggukan kecil dari Hagi seolah setuju dengan saran Kyuhyun membuat Changmin tidak berdaya untuk melawan.

"Baiklah, saya akan beristirahat, lusa saya akan kembali lagi." Tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun Changmin langsung pergi begitu saja meninggalkan Kyuhyun yang membuka mulutnya lalu menutupnya kembali.

"Pengawal tidak sopan." Gumaman Kyuhyun terdengar jelas oleh Hagi membuat Hagi tersenyum kecil, kesenangan seperti inilah yang Hagi rindukan dan Hagi masih tidak percaya jika Hagi merindukan Kyuhyun walaupun Kyuhyun ada di sampingnya dalam keadaan tidur. Sepertinya tatapan Hagi membuat Kyuhyun menatap Hagi penuh tanya.

"Apa kau mulai jatuh cinta padaku?" Ucapan mendadak itu membuat Hagi tertegun lalu mendengus tidak percaya.

"Jangan bercanda, aku hanya mengkhawatirkanmu kaukan suamiku." Hagi mendengus lalu kembali memunggungi Kyuhyun yang menyadari sesuatu jika Hagi akan memunggunginya kalau berbohong atau sedang gugup.

"Sepertinya kau suka aku memelukmu dari belakang karena kau selalu memperlihatkan punggungmu padaku." Ucapan jahil itu sukses membuat Hagi berbalik dan membuat Hagi siap membantah tapi dengan cepat Kyuhyun memeluk Hagi erat.

"Terimakasih... terimakasih karena kau mengkhawatirkanku, juga terimakasih karena sudah mau menjadi istriku." Hagi kembali kehilangan kata-kata membuat Hagi hanya bisa mendengus lalu membalas pelukan Kyuhyun pelan.

"Kau pintar berbicara." Gumam Hagi yang di balas senyum kecil dari Kyuhyun.

***

Ketika Kyuhyun berbahagia dengan apa yang ia miliki sekarang, langit tiba-tiba saja terlihat marah dengan suara guntur dan petir yang saling bersahutan membuat hujan seharian ini turun dengan deras, semua orang bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi dengan langit hari ini tapi tidak dengan Kyuhyun yang tersenyum licik dia tahu dengan pasti alasannya.

Kerajaan langit kini sedang dalam keadaan mencekam karena sang Dewa tertinggi jelas tidak dalam keadaan senang. Setelah pencariannya selama bertahun-tahun kekasih pujaannya ternyata sudah di miliki orang lain dan yang lebih membuatnya marah kekasihnya itu tidak pernah jauh dari rumahnya yang ternyata sudah di mantrai oleh Raja Rubah.

"Kau berniat menantangku ternyata, kita lihat sampai mana kau bisa mempertahankan hak milik orang lain." Geraman sang Dewa membuat orang yang kini ada di hadapan sang dewa ketakutan, Jae rim adalah kaki tangan sang Dewa yang di perintahkan untuk mengawasi kediaman keluarga Kim selama ini agar jika ada jejak kekasihnya yang tiba-tiba saja menghilang Jae Rim bisa langsung melaporkannya pada Sang Dewa.

"Tapi ada yang aneh Dewa, Pangeran Kyuhyun jelas memanggil Hyunmie dengan nama lain." Sang Dewa menatap Jaerim cukup lama lalu melipat tangannya.

"Cari tahu jelasnya seperti apa, aku sendiri masih bingung karena tidak merasakan jiwa Hyunmie sama sekali. Padahal kekasihku itu jelas ada di rumah itu, seperti yang kau bilang jika hanya rumah mereka saja yang di pagari pelindung aku pasti bisa merasakan jiwa Hyunmie ketika Hyunmie keluar dari kediaman Kim tapi sekalipun Hyunmie di luar kediaman Kim aku tetap tidak bisa merasakan jiwa Hyunmie. Jadi Kau ku beri izin untuk ikut campur dengan takdir mereka. Cari tahu apa yang terjadi lalu cari cara agar ketika berumur 20 tahun Hyunmie bisa aku ambil." Jaerim tersenyum senang lalu mengangguk patuh. Izin seperti ini adalah yang paling di nanti Jaerim.

Setelah Jaerim pergi Sang Dewa berjalan menuju sebuah lukisan besar yang sudah tergatung di sana ratusan tahun lamanya, Sang Dewa menatap lukisan itu dengan perasaan sedih yang kentara.

"Kau bilang kau akan menikah denganku, kau bilang kau akan menungguku. Kenapa sekarang kau menikah dengan orang lain dan kenapa harus dengannya." Wajah sendu sang Dewa berubah menjadi amarah kembali.

"Akan aku pastikan kau menjadi Dewi di kerajaan langit, tidak akan aku biarkan siapapun mengambil hakmu sebagai permaisuriku."

29 september 2018

TBC


TRANSMIGRATION:My Eternal Love Book 1(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang