Hai aku lanjut lagi maaf agak lama alasannya aku beberapa hari terakhir kurang tidur jadinya susah buat nulis karena sering ngantuk.
Terimakasih sama yang masih setia Vote ceritanya comment juga akan sangat membantu memberi aku semangat.
Masih ada typo
Happy reading
****
Malam masih gelap ketika Hagi terbangun dari tidurnya, Hagi mengelus tangan seseorang yang masih memeluknya dari belakang, suara nafas teratur menggelitik tengkuk Hagi membuat Hagi merubah posisi tidurnya menjadi terlentang tapi posisi itu tidak bisa bertahan lama karena Hagi merasa sesak karena perutnya yang membesar.
Perlahan Hagi mengelus perutnya ada sebuah nyawa yang bisa Hagi rasakan keberadaanya sebulan terakhir ini karena janinnya yang suka sekali mendendang membuat Hagi sekarang mulai berhenti banyak bertanya pada Kyuhyun, walaupun sebenarnya suaminya itu juga berusaha keras agar Hagi menyerah dan menerima kenyataan jika ia akan menjadi ratu di kerajaan ini juga menjadi ibu seorang putri atau Pangeran di masa depan.
Kyuhyun setiap hari walaupun tidak sesering dulu tidak pernah absen menyerahkan diri pada gairah keduanya tidak lupa Kyuhyun memberi banyak rayuan gombal yang awalnya membuat Hagi merinding dan muak tapi sekarang Hagi mulai terbiasa dan menyukai setiap rayuan Kyuhyun.
Hagi bangun dari tidurnya lalu menatap Kyuhyun sekilas yang masih tertidur nyenyak, perasaannya pada Kyuhyun sekarang sudah bukan sesuatu yang bisa ia tinggal dengan mudah tapi apapun itu Hagi tetap tidak bisa memungkiri jika ia sedih meninggalkan ibu yang mungkin masih banyak berharap padanya agar bangun.
Sekali lagi Hagi menatap Kyuhyun sendu, seandainya hubungan Hagi dan Kyuhyun tidak serumit ini Hagi pasti akan senang hati terus tinggal bersama Kyuhyun. Kebenaran yang belum semua Hagi ketahui juga membuat Hagi takut jika hal itu akan menjadi bom waktu untuk perasaannya yang sudah terlanjur dalam pada Kyuhyun.
"Kenapa kau harus berasal dari sini? Kenapa kau bukan manusia biasa saja?" Gumaman Hagi sepertinya mengusik tidur Kyuhyun membuat Kyuhyun sedikit bergerak dan bergumam dalam tidurnya yang entah kenapa selalu membuat Hagi senang karena suaminya ini selalu menggumamkan namanya.
Merasa haus Hagi beranjak dari ranjang lalu mendekat kearah meja anehnya malam ini air yang biasa di isi penuh di bejana kecil yang berada di meja tandas dan tidak ada yang mengisi, Hagi tadinya bermaksud membangunkan Kyuhyun tapi melihat Kyuhyun tertidur lelap membuat Hagi tidak tega.
Perlahan Hagi keluar dari kamar berusaha menemukan siapapun yang bisa memberikannya pertolongan walaupun tidak yakin di jam ini masih ada pelayan yang terjaga, tapi sepertinya Hagi meremehkan Kerajaan Rubah karena beberapa meter di hadapannya ada beberapa pelayan yang sepertinya sedang bergosip layaknya manusia membuat Hagi tersenyum kecil, tapi senyumannya hilang ketika topik pembicaraan adalah sang Pangeran sendiri, Hagi langsung menyembunyikan diri dia penasaran dengan apa yang di bicarakan para pelayan tentang suaminya karena selama ini tidak ada seorangpun yang di biarkan bergosip di dekatnya oleh Kyuhyun.
Tapi mungkin keputusan Hagi untuk menguping adalah keputusan yang buruk karena yang Hagi dengar justru membuat Hagi mengkhawatirkan apa yang selama ini iya takutkan, seperti bom waktu Hagi tidak tahu lagi bagaimana perasaannya sekarang ketika terus menguping pembicaraan para pelayan itu.
Rasanya begitu menyakitkan Hagi bagai menelan biji simalakama, mendadak punggungnya terasa dingin oleh amarah dadanya terasa sesak oleh rasa sakit yang baru saja ia cerna lewat telinganya, Hagi tidak ingin percaya tapi semua terasa masuk akal perlahan Hagi keluar dari tempat persembunyiannya lalu mendekat kearah para pelayan yang ketika sadar langsung berhenti berbicara dan terkejut lalu menunduk memberi hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION:My Eternal Love Book 1(END)
FantasyPeringkat 87 #Suju tgl 07/01/2019 Peringkat 84 #Suju tgl 10/01/2019 Peringkat 1 # chokyuhyun tgl 18 juni 2021 Ketika membuka matanya Hagi terkejut bukan main karena tangan dan kakinya dalam keadaan di pasung, lebih terkejut lagi dia menyadari jika...