part 1

2.2K 87 1
                                    

"Nabilah berangkat dulu ya kak,ma" gadis remaja berseragam sma itu berdiri di meja makan menghadap mamanya juga kakak kakaknya

Tidak ada jawaban itu sudah biasa baginya,ia pun memutar tubuhnya mulai melangkah pergi
Dengan perut yg belum terisi sarapan

Bagaimana mungkin ia sarapan saat dirinya merasa seperti terasingkan oleh keluarganya sendiri

"Mang nabilah pergi dulu ya" pamit gadis itu yg bernama nabilah pada satpam rumahnya

"Tunggu non,ini tadi dari bi murni untuk sarapan non" mang udin suami bi murni memberikan sebungkus nasi pada nabilah

"Makasih mang,bilang makasih juga ke bi murni ya mang" ucap nabilah diiringi senyum manisnya

"Iya non,semangat ya belajarnya" nabilah mengangguk lalu menggayuh sepedanya kekuar gerbang menuju sekolah

Diperjalanan banyak yg ia sapa dengan tersenyum ramah dan tentunya dibalas begitu juga

Sesaat sampai disekolah nabilah menaruh sepedanya di tempat sepeda dan menuju masuk ke sekolahnya

"Nabilah!" seruan seseorang menghentikan langkah nabilah

"Nathan" senyum manis hadir diwajahnya saat nathan pria tampan dan manis itu menghampirinya

"Bareng yok ke kelas lagian sama ini" ajak nathan yg diangguki mantap nabilah

Diperjalanan mereka tampak nyaman dan sangat akrab membuat banyak orang iri padanya

"Bil,nanti kita latihan basket lagi sore bisa kan cap" tanya nathan sambil menaik naikkan alisnya

"Bisa kok,dan panggil gue nabilah aja gak usah pake embel embel captain ya" ucap nabilah dan nathan pun hanya tersenyum lalu mengacak bentar rambut nabilah

"Kalo gitu ayo masuk" mereka berdua pun memasuki kelas yg ternyata sudah ramai

"Nabthan datang oyt!" seruan gadis yg tak lain beby teman sebangku nabilah

Nabilah hanya mendelik pada beby sedangkan nathan memperlihatkan senyum manisnya

Tak lama guru datang dan membuat mereka duduk manis di bangku masing masing
.

.

.

Nabilah pov

Ah kupikir aku sudah menceritakan sedikit tentabg kisahku tapi kita belum berkenalan

Kenalkan aku nabilah ratna ayu azalia anak bungsu dari 4 bersaudara dan kami semua perempuan.aku baru saja memasuki masa sma dan umurku baru saja 16 tahun
Aku adalah captain basket tapi itu membuatku bingung kenapa harus aku yg terpilih?

Jika kalian ingin tau tentang keluargaku baiklah

Yang pertama ratna clark azalia adalah mamaku tapi itu hanya sampai batasku  berumur 5 tahun karna sejak itu aku kehilangan kasih sayangnya dan mama bekerja di butiknya sendiri

Grenald azalia adalah papaku ehm tapi tepat saat umurku 5 tahun papa meninggal dan itu akan dibahas nanti saja

Melody laksani azalia adalah kakak tersayangku yg lagi lagi aku harus kehilangan kaskh sayangnya sejak umurku 5 tahun
Dan kini ia memasuki kuliah semester 4

Veranda azalia adalah kakak keduaku yg sangat menyayangiku namun lagi lagi itu harus hilang sejak umurku 5 tahun dan kini ia sudah kuliah memasuki semester 2

Shania azalia kakak yg suka berantem namun menyayangiku pun aku kehilangan kasjh sayangnnya dan dia adalah kakak kelasku

Mereka semua cantik sama sepertiku dan jika kalian bingung kenapa aku kehilangan kasih sayang mereka
Itu bukan salahku aku sudah mencoba menjelaskannya tapi mereka tak percaya dan aku berharap jika alm.papaku dapat membuat mereka mengerti jika itu bukan salahku

"NABILAH!!"

"Eh ayam ayam" latahku saat kinal sahabatku termasuk beby dan jeje mengejutkanku yg sedang melamun

"Hahaha" lihat bukannya meminta maaf mereka malah menertawaiku di kantin yg cukup ramai ini

"Diam!" ketusku kesal

"Haha sorry bil habisnya lo melamun terus itu nathan dari tadi manggil lo" ucap beby membuatku tersenyum kikuk pada nathan yg sudah ada di sampingku

"Maaf" ujarku yg digelengkannya

"Lo  kenapa?ada masalah?cerita sama kita bil" ucap nathan menatapku lekat

"Iya bil gini gini juga kita bakal selalu disamping lo" ucap kinal

"Kita udah tau tentang keluarga lo dan kita udah temenan dari kecil jadi lo jangan pernah segan dengan kita bil" ucap jeje

"Apa pun masalah lo jangan dipendem bil karna ada kita sahabat lo ini bakal selalu ada untuk lo" lanjut beby

Tak bisaku tahan senyum haruku saat mendengar ucapan mereka sahabat yg sudah seperti keluargaku yg selalu membuatku nyaman.

Mereka adalah penyemangat hidupku saat aku terpuruk mereka adalah cahaya di kegelapanku

Aku tersenyum haru dan mengangguk mantap.

"Iya aku percaya kalian,karna bagiku hanya kalianlah keluargaku"








To be continued

akhir dari kesedihankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang