Don't Push Me (2)

2.7K 416 114
                                    

“Dia sahabatku” Daniel berbicara dengan tangan yang sibuk memencet sebuah mesin minuman otomatis.

“Aku tidak bertanya siapa Jihoon untukmu, tapi aku bertanya apakah kau yakin tidak menyukai Jihoon?”

Minhyun berbicara dengan nada cukup serius pagi itu, entahlah pria itu hanya tidak habis pikir bagaimana Daniel bisa menolak seseorang seperti Jihoon.

“Aku-...”

.

.

.

Kring!!!!

.

.

Sial.
Bel masuk itu!

“.....-Harus masuk kelas, benar?”
Daniel melajutkan seruan nya dan berakhir dengan Minhyun yang menyerah.

.

.

.

.

“Kau makan seperti seseorang yang terdampar di pulau terpencil”
Jihoon mengeluh saat melihat uke manis disampingnya sudah menghabiskan hampir 3 mangkuk ramyeon untuk sarapan.

“Kau akan mengembang seperti kueh jika terus memakan ramyeon sebagai menu sarapan”

“Sama sepertimu, mengembaaaang~~~~~”
Hyungseob dengan sengaja menunjukan pipi menggembung.

“Jika aku bisa memecatmu sebagai sahabat aku sudah memecatmu sejak dulu” Jihoon meraih susu kotak dihadapanya.

Hyungseob hanya kembali menyantap ramyeon dihadapanya dengan kedua mata menyipit akibat tawa.

“Maaf apa kau tau ruang kepala sekolah?”

Jihoon terdiam dan Hyungseob menjatuhkan kedua sumpitnya saat seorang gadis cantik berdiri tepat dihadapan mereka.

“Ah, aku adalah murid baru disini namaku Kim So Hye. Mungkin ini terdengar konyol tapi sepertinya aku tersesat”

Jihoon dan Hyungseob masih terdiam.

Bagaimana mungkin ada sosok yeoja yang manis dan cantik serta anggun disaat yang bersmaan seperti itu?

“Kau sangat cantik, dimana kau melakukan perawatan?”
Itu suara Hyungseob yang segera dihadiahi pukulan dari Jihoon.

“Maafkan temanku otaknya memang sedikit bermasalah, aku akan mengantarmu keruang kepala sekolah” Jihoon lebih dulu bangkit dan meninggalkan Hyungseob yang sesekali melirik dengan kesal.

“Kita akan bertemu dikelas”

Jihoon memberikan kalimat terkahir pada Hyungseob sebelum benar-benar melangkah pergi menyamakan langkahnya bersama yeoja bernama So Hye itu.

“Aku tidak yakin jika pihak sekolah ternyata masih menerima murid baru diakhir tahun ajaran seperti ini” Jihoon lebih dulu membuka pembicaraan disana.

Entahlah.
Bukan mencoba untuk akrab.

Hanya saja Jihoon tidak suka dengan situasi canggung.

“Benar, mungkin ini yang dinamakan dengan kekuasaan atau semacamnya?”
So Hye nampak berbicara dengan nada tidak nyaman.

“Woah jinjha? Boleh aku tebak, kau adalah putri direktur? Ketua yayasan sekolah ini? Atau kau putri kepala sekolah?”

Seruan antuasias Jihoon berhasil membuat So Hye tersenyum.

“Tidak, aku hanya putri dari dinatur tetap disini”

Heol.
Daebak.
Lalu apa bedanya???

“Eghem! Tentu saja, kau adalah putri orang penting disini”
Jihoon nampak berdehem kikuk.

NIELWINK || ONESHOOT^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang