Be With You

2.4K 220 114
                                    

Anyeong^^

Sesuai janji Nawink kemaren bakalan UP dan lahirlah story ini.

Story ini 4K words dan Nawink harap kalian nggak mual bacanya^^

Warning : Typo is my style jadi harap dimaklumi yah wkwk...

Siapkan hati and-..Happy Reading ^^

.

.

.

Park Jihoon.

Pemuda yang baru saja memasuki tahun pertamanya di salah satu universitas ternama di Seoul itu kini lebih banyak terlihat diam dengan garis wajah dingin dan juga kesal. Pria manis itu tetap berada diatas tempat tidur walaupun pakaian nya sudah terlihat rapih.

“Kau akan diam saja disana?” Hyungseob yang ternyata sejak awal sudah berada di dalam kamar dengan nuansa baby blue itu terlihat mendengus kesal.

“Kita akan ada kelas pagi” Hyungseob beralih menatap jam dinding dengan bentuk buah cerry milik Jihoon yang terletak di nakas meja.

Jihoon menoleh dengan atensi malas. Bukan untuk bangkit pria manis itu kini terlihat hanya memiringkan tubuhnya dengan kedua sudut bibir mencebik sedih.

Wae? Kau lapar?” Hyungseob berjalan menuju kearah Jihoon dengan atensi bingung.

“Ya kau pikir aku hanya memikirkan makanan saja?” Nada bicara Jihoon terdengar kesal. Ia membawa tubuhnya untuk bangkit dan duduk menghadap Hyungseob.

“Lalu ada apa dengan wajahmu. Aku ambilkan setrikaan ibumu dirumah untuk meluruskan wajah kusutmu. Mau?” Hyungseob dan seruan konyolnya.

“Tidak perlu repot-repot. Antar saja wajahku ke tempat londry” Jihoon dengan wajah datarnya berhasil membuat Hyungseob tertawa cukup keras.

Jihoon selalu tau bagaimana cara membalas segala seruan tidak masuk akal yang dilemparkan padanya. Tidak hanya seruan Hyungseob, bahkan sepupu nya Park Woojin, sabahat-sahabatnya dan kekasih Park Jihoon.

“Seobie~aa, dia belum menghubungiku sejak satu minggu yang lalu” Jihoon menatap nyalang ponsel dalam genggamannya.

“Siapa? Kekasihmu?” Itu suara Hyungseob dan Jihoon terlihat mengangguk.

“Kau sudah coba menghubunginya?” Kembali pertanyaan Hyungseob lemparkan dan Jihoon mengangguk cepat.

“Tapi dia tidak mau menjawab” Jihoon menundukan wajahnya berlahan gurat kesedihan terlihat jelas disana.

“Kalau begitu temui saja dia”

“Tidak semudah itu. Bertemu dengannya-...sangat sulit” Jihoon semakin merendahkan nada bicara nya dan-...

“Ah, bukankah itu sebuah tanda”

“Tanda?” Jihoon kembali mendongak dan menatap Hyungseob dengan kedua alis menaut.

“Tentu saja”

“Tanda apa maksudmu?” Ucap Jihoon berharap sebuah penjelasan singkat keluar dari mulut sahabatnya itu.

“Itu adalah tanda jika dia ingin-...”

“Ingin....?” Jihoon memincingkan atensinya.

“P.U.T.U.S” Hyungseob dengan sengaja mengeja tiap huruf itu dengan penuh penekanan.

“Dia akan mati jika putus denganku” Jihoon dan rasa percaya dirinya.

“Eyyyy! Kau pikir kau oksigen untuknya?”

NIELWINK || ONESHOOT^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang