Don't Push Me (5)

2.9K 393 325
                                    

“Park Jihoon, katakan sebenarnya apa yang terjadi padamu?” Daniel kembali bertanya.

“Aku baik-baik saja, aku hanya butuh waktu untuk sendiri” Jihoon masih berusaha tenang.

“Katakan, apakah aku melakukan kesalahan?”

“Kang Daniel kau benar-benar-....”

“Daniel...!” So Hye datang dan berhasil memutus kalimat Hyungseob.

Gadis cantik itu datang dengan napas sedikit terengah akibat berlari dan menghampiri Daniel dengan tawa renyah.

“Aku pikir aku hampir terlambat” So Hye masih berbicara pada Daniel yang kini menatapnya.

“Tidak, masih ada waktu beberapa menit lagi sebelum pintu gerbang ditutup”

“Benarkah? Ah, maaf semalam aku tertidur dan mengabaikan panggilanmu” So Hye menatap Daniel dengan senyum terbaiknya.

“Tidak apa-apa aku tau kau lelah” Daniel dengan cepat mengusak puncak kepala gadis itu kemudian terkekeh bersama.

Bodoh!

Kang Daniel bodoh!

Apa yang sedang kau lakukan?!

Apakah kau melupakan seseorang?!

Jihoon sedang menatapmu dengan kedua mata memerah!

Pria itu akan menangis sebentar lagi!

“Brengsek” Suara umpatan Hyungseob yang terdengar bergumam membuat Woojin sempat terkejut dan menghalangi langkah pria itu untuk menghampiri Daniel.

Woojin tau bahwa kepala Daniel mungkin akan terbelah menjadi dua saat Hyungseob memukulnya.

Woojin menggelengkan kepalanya pelan saat Hyungseob kembali hendak melangkah.

“Ya, menyingkir dari hadapanku bodoh! Setidaknya aku harus membawa Jihoon perg-...”

“Khaja” Itu Minhyun.

Pria tampan itu sudah jengah menjadi pengamat dari jauh sejak perdebatan itu terjadi. Membawa Jihoon pergi dari sana menurutnya adalah pilihan terbaik saat ini.

“Kau harus sarapan” Minhyun sedikit merendahkan wajahnya agar sejajar dengan Jihoon.

Ah tidak-..

Tujuan Minhyun hanya untuk menghalangi wajah dengan kedua pipi bulat yang sudah basah karena air mata itu dari pandangan Daniel.

“Aku akan membawa Jihoon pergi sarapan” Minhyun dengan cepat memutar tubuhnya dan menatap Daniel, menyembunyikan Jihoon dibelakang tubuh tingginya.

Kembali kedua alis Daniel menaut tidak suka. Pria itu maju satu langkah lebih dekat.

“Ada yang harus aku bicarakan dengan Jihoon” Daniel berseru dingin.

“Kalau begitu katakan, kenapa kau malah sibuk dengan orang lain saat pembicaraanmu dengan Jihoon belum terselesaikan?”

Heol.

Jawaban Minhyun membuat senyum masam Daniel pergi beberapa detik lalu.

“Selesaikan urusanmu dengan gadis itu kemudian baru datangi Jihoon” Itu masih seruan Minhyun.

Pria tampan itu mulai berjalan meninggalkan tempat itu bersama Jihoon disisi kanannya.

Jihoon.
Pria itu hanya memilih diam dan menunduk.

“Ah-..jangan berbicara dengan Jihoon jika kau hanya akan membuatnya menjadi penyimak pembicaraanmu dengan orang lain” Kembali Minhyun berseru dengan tubuh yang bahkan masih ia palingkan dari Daniel.

NIELWINK || ONESHOOT^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang