Anyeong!!!
Happy Valentine Day!!!
(๑・ω-)~♥”Jujur nulis story ini ngebut pakek banget. Niat mau jadi satu chapter tapi sampek 5K dan itu pasti akan buat kalian mual bacanya 😌😌😌
Jadi keputusan akhirnya nawink buat dua chapter, aatu chapter Nawink up skrng Dan aatu chapter nanti malem yah^^
Warning! Typo bertebaran because udh gk kuat suruh periksa dan baca ulang lagi.
Tarik napas...
And Happy Reading ^^
.
.
.
14 februari.
Kenapa hari dan tanggal itu terkesan sangat istimewa dibandingkan dengan hari-hari yang lain?
Kenapa hari itu sangat identik dengan sebuah kata kasih sayang?
Sungguh hari ini bertepatan dengan tanggal 14 februari hari valentine yang telah berhasil membuat Jihoon gugup bukan main. Hari dimana identik dengan saling bertukar coklat itu seolah berubah menjadi acara tukar bom bagi pria manis itu. Tanganya terlihat gemetar dengan sebuah kotak persegi dengan pita merah di atasnya. Atensinya menatap horor kotak yang sedang ia pegang.
“Itu coklat kenapa kau menatapnya seperti racun?” Hyungseob berhasil menyelamatkan kotak coklat itu dari tatapan horor Jihoon.
“Anyia, lebih baik batalkan saja” Jihoon menatap sahabatnya itu dengan tatapan memohon. Entahlah, apa yang sedang pria manis itu harapkan.
“Kau akan menyerah setelah hampir meledakan dapur ibumu?” Hyungseob yang saat itu memegang sebuah kipas kecil telah berhasil memukul kepala Jihoon dengan cepat.
“Ya aku hanya menggosongkan beberapa coklat tidak lebih”
“Tidak lebih? Kau perlu di ingatkan kembali Park Jihoon!” Hyungseob dan pekikan kesalnya.
1 hari yang lalu.....
13 Februari.Jihoon terlihat meletakan kepalanya diatas tumpukan buku yang baru saja ia ambil beberapa menit lalu dari lemari perpustakaan. Atensinya berkedip malas dengan ujung bibir mengerucut lucu. Ujung jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja datar tak bersuara. Dan tentu saja helaan napas panjang terdengar disana.
“Seseorang akan berpikir bahwa kau baru saja putus cinta dengan wajah memelasmu itu” Hyungseob yang ternyata sejak tadi berada di samping Jihoon nampak berseru dengan atensi yang tetap fokus pada buku bacaan nya. Sesekali Hyungseob membenarkan letak kaca matanya.
“Bagaimana aku bisa putus cinta bahkan saat aku belum berani mengungkapkan perasaanku” Jihoon dan seruan pelan nya.
“Ah itulah masalahnya. Jadi, jangan buat ekspresi bahwa dunia akan kiamat besok” Hyungseob kembali berseru dan berhasil mengundang dengus kesal Jihoon disana.
“Kenapa kalimatmu sangat jahat? Hey, bagaimana Woojin bisa menyukaimu??” Jihoon mengangkat kepalanya dan berusaha menganggu Hyungseob dengan sesekali menarik buku yang tengah di baca oleh sahabatnya tersebut.
“Karena dia berani menyatakan perasaannya padaku dan aku bukan lagi anak kecil yang akan menolak dengan alasan klasik seperti kau terlalu baik untukku dan lainya” Hyungseob meletakan bukunya dan menatap jengah Jihoon.
Jihoon terlihat berkedip pelan dengan ujung bibir yang masih mengerucut lucu. Ia paham arti dari kalimat Hyungseob untuknya. Ia paham bahwa ini sudah terlalu lama untuk diam jadi-...
KAMU SEDANG MEMBACA
NIELWINK || ONESHOOT^^
Fiksi Penggemar{LENGKAP} Judul nya Oneshoot tapi ceritanya pasti lebih dari satu part 😌😌😌 But i just love NielWink 😘😘😘