Sehun

2.3K 206 20
                                    

Happy Reading


"A-aku tak ingin hubungan kita berakhir." ujar Suzy yang kini menatap Sehun dengan mata berkaca-kaca.

"Terserah, tapi bagi ku semuanya telah berakhir." Ujar Sehun yang kini kembali sibuk dengan dokumennya.

"Yak! Apa yang kau lakukan!" Geram Sehun karena dengan sengaja Suzy menyiramkan air ke berkas-berkas milik Sehun yang sedang pria itu baca.

"A-aku tak suka bila kau mengabaikan ku. hiks... Aku tak ingin semua ini berakhir. hiks..." Ucap Suzy yang kini menangis sesegukkan.

Sehun memijit pangkal hidungnya yang berdenyut, kemudian bangkit dari duduknya dan merengkuh Suzynya kedalam dekapanya.

"Ssttt, jangan menangis. Aku tak suka melihat mata cantik ini sembab." Bisik Sehun menenangkan Suzynya kemudian mengecup kelopak mata Suzy dengan lembut.

"Aku tak ingin hubungan kita berakhir." Lirih Suzy seraya menatap mata Sehun dalam.

Dibalas Sehun dengan tatapan tak kalah dalam.

"Aku sungguh mencintaimu, Bae Suzy." Ucap Sehun seraya menghapus air mata yang tertinggal di pipi Suzy.

"Tapi aku tak bisa berbagi. Aku ingin memiliki mu seutuhnya, tak hanya menjadi kekasih simpanan mu." Ucap Sehun tepat di depan bibir Suzy kemudian melumat bibir itu penuh khidmat.

Menyampaikan rasa cintanya yang penuh dan menuntut ingin memiliki seutuhnya.

Sehun terus melumat dan mengecap bibir Suzy tanpa jeda, membuat Suzy lemas karena kehabisan nafas.

Kemudian melepaskan pagutannya saat Suzy hampir pingsan karena paru-parunya kehabisan oksigen.

"Ceraikan suami mu." Ucap Sehun pelan tapi syarat dengan penekanan dalam kalimatnya. Kemudian melepaskan rengkuhannya pada tubuh Suzy dan kembali ke kursinya.

Sedang Suzy hanya bisa menatap nyalang kekasih terlarangnya.

Dua tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk merahasiakan hubungan terlarang mereka. Wajar saja bila Sehun mungkin lelah bermain kucing-kucingan dengan semua orang. Terlebih suami dari sang kekasih adalah kakaknya sendiri.

"A...aku tak bisa melakukannya." Bisik Suzy pelan bahkan hampir tak terdengar oleh Sehun yang berada di depannya.

"Berarti sudah jelas, bila hubungan ini harus berakhir." Ucap Sehun yang kini menatap Suzy dengan tatapan kecewa.

Lalu pria itu bangkit dari kursinya dengan membawa beberapa berkas di tangannya.

"Pergilah setelah kau berhasil menenangkan diri mu. Aku harus pergi karena ada rapat perusahaan." Ucap Sehun yang hanya menepuk puncak kepala Suzy yang masih tertunduk.

"Blam."

Setelah pintu tertutup Suzy menangis sejadi-jadinya.

Hatinya terasa kosong dan sakit secara bersamaan, bahkan dadanya sangat sesak.

Dipukuli dada itu berkali-kali berharap rasa sesak itu menghilang dari sana. Tapi rasa sakit itu kian bersarang.

"Apa yang harus ku lakukan?" tanya Suzy syarat kefrustasian.

*
***
*

Sehun kembali ke ruangannya kala matahari telah berganti sift dengan bulan yang malam ini bersinar terang.

Lelah, tentu saja.

Belum lagi hatinya tengah patah karena sang kekasih lebih memilih mempertahankan pernikahannya daripada membangun keluarga baru bersamanya.

"Bodoh." Bisik sehun kala mendapati​ gadis yang mengisi relung hatinya tengah tertidur di sofa yang ada di ruangannya.

Sehunpun berjalan mendekati sofa itu dan berjongkok untuk menyamakan posisinya.

Di usap lembut surai coklat milik gadis itu dan usapan itu merayap ke pipi mulus dan bibir tipis sang mantan kekasih.

Sehun tersenyum miris kala mengingat bila statusnya hanya mantan sekarang.

"Pulanglah, suami dan anakmu pasti tengah menunggu kepulangan mu." Bisik Sehun yang kini menatap wajah Suzy dengan tatapan sendunya.

"Aku tak ingin pulang, aku ingin bersama mu."

.
.
.

"Walaupun hanya untuk malam ini." Ucap Suzy yang kini telah membuka matanya.

Sehun terdiam sejenak, merasakan sesak yang menghantam dadanya.

Sebelum akhirnya berbicara.

"Baiklah, asal kau mau berjanji bila setelah malam ini kau harus bahagia bersama pilihan mu.

Karena aku pun berencana untuk bahagia dan membangun sebuah keluarga." Ujar Sehun dengan kesungguhan di tiap kalimatnya.

Dengan tangan bergetar dan mata memanas Suzy mengangguk, kemudian meringsek kedalam hangatnya pelukan pria yang merupakan cinta pertamanya.

Cinta pertama yang tak pernah bisa di miliki.

***

END

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang