👼 Chen 👼

4.6K 192 47
                                    

Happy Reading
.
.
.

"Apa yang terjadi?" Tanya pria bernama Kim Jong-dae atau lebih akrab di sapa Chen pada manajer adik kesayangannya.

"Oh, Hyung. Miane, aku tak bisa membujuknya. Dia sudah dua hari ini tak makan apapun." Adu sang manajer pada Chen.

Chen menghembuskan nafas lelah.

'Ada masalah apalagi sekarang?' Tanya Chen dalam hati. Kemudian berjalan ke arah pintu kamar adik perempuannya.

'Cklek'

"Zy, kenapa kau tak mau makan?" Tanya Chen yang kini tengah duduk di samping tempat tidur Suzy. Sedang gadis itu tengah tidur membelakanginya.

"Oppa," Panggil​ Suzy degan suara seraknya.

"Bogosipo." Ucap Suzy lagi yang kini memeluk sang kakak erat.

Chen baru saja selesai dari tour dunianya bersama member grupnya.

Kalo masih ada yang nanya nama grupnya apa, Lulu udah sediain celurit buat menjawab pertanyaannya. 😈

Dan saat sampai ke Korea, ia malah mendapatkan kabar bila sang adik mogok makan. Padahal gadis itu punya penyakit magh yang cukup parah.

"Oppa, apa aku gendutan?" Tanya Suzy saat telah melepaskan pelukannya.

Pertanyaan itu membuat Chen berang dibuatnya.

"Kau membaca komentar heaters mu lagi, hm?" Tanya Chen yang kini menjitak dahi adiknya itu.

"Bukankah sudah Oppa bilang berhenti membacanya dan menyakiti dirimu sendiri?"

Suzy hanya bisa menunduk, tak mau melihat wajah marah kakaknya.

"Bukankah sebelumnya kita telah membahas hal ini dan kau berjanji tak akan melakukannya lagi." Ucap Chen lagi yang kini suaranya memberat.

"Mi-miane Oppa, hiks..."

"Untuk apa meminta maaf pada ku?"

"Hiks... Hiks..." Tangis Suzy makin keras.

Semarah-marahnya Chen pada sang adik, ia tak tega melihat adiknya itu menangis. Maka di bawah tubuh ringkih adiknya itu ke dalam dekapannya.

"Jangan terus-terusan menyakiti dirimu sendiri Zy. Oppa tak suka.
Kenapa kau begitu patuh pada mereka, sedang kau mengabaikan perintah Oppa mu.

Apa kau lebih menghargai mereka yang membenci mu dari pada Oppa mu yang selama ini tulus menyayangi mu?"

"A-anyio Oppa, hiks..."

"Lalu, ini apa?
Kau selalu melakukan apa yang mereka tulis di akun medsos mu. Ini bukan kali pertama, dan jujur Oppa lelah menasehati mu."

"Oppa," panggil Suzy lirih.

Chen melepaskan pelukannya dan memandang Suzy dalam.

Dia sangat tak suka melihat adiknya menangis seperti ini.

"Kau adik Oppa yang sangat berharga. Maka cobalah untuk hargai dirimu sendiri.

everyone is special, but nothing is perfect. Kau harus ingat itu."

"Oppa hiks miane, miane." Ucap Suzy yang kini menangis sesegukkan.

Chen tersenyum sembari menghapus air mata yang mengalir di pipi adiknya.

Gadis ini masih saja cengeng, padahal umurnya sudah menginjak kepala dua.

Chen sangat berharap kedepannya gadis itu akan dewasa dan lebih menghargai dirinya sendiri.

"Sekarang ayo kita makan." Ajak Chen tapi gadis itu malah tiduran kembali di kasurnya.

"Zyzy lemas, gendong." Pinta Suzy yang merentangkan tangannya.

Chen menghembuskan nafas lelah, ia lupa selain cengeng adiknya luar biasa manja.

"Terserah! Bila Zyzy tak mau makan, Oppa sendiri saja yang makan. Siapa tahu nanti ada gadis cantik yang mau menemani oppa makan nanti." Ucap Chen yang kini berjalan ke arah pintu.

"Grep."

Dengan cepat Suzy berlari dan langsung melompat ke punggung Chen dengan tangan yang di kaitkan di leher kakaknya.

"Oppa tak boleh makan dengan gadis lain, Oppa hanya boleh makan dengan ku.

Ayo kita berangkat." Ucap Suzy semangat.

Sedang Chen lagi-lagi hanya bisa menghembuskan nafas lelah, sebelum kembali melangkah kakinya.

Apapun akan di lakukan seorang kakak asalkan adiknya bahagia.

*** END ***

Saeng-il chughahae, oppa 😘😘😘#sengajatelat 😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saeng-il chughahae, oppa 😘😘😘
#sengajatelat 😅

With SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang